5.

3 0 0
                                    

>>>

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, Indah dan Reyhan sampai disalah satu restoran yang ada di Bandung.

Saat turun dari motor, Indah melihat mobil Pajero Arman yang terparkir tepat berada di sampingnya. Namun hal yang membuat Indah bingung adalah, seingatnya tadi saat dirinya menelepon Arman untuk meminta ijin keluar dengan Reyhan. Papanya bilang masih ada di kantor karena lembur, tapi kenyataannya ?. membuat Indah berfikir yang tidak – tidak.

Indah menggelengkan kepalanya, membuang jauh – jauh pikiran buruk tentang Papa-nya sendiri.
#Author “Berpikiran buruk tentang orang tua emang nggak boleh. Kalo ghibahin baru boleh. Haha *Smile Devil*.” /// MUSNAHKAN AUTHOR !!

“Nyil.” Panggil Reyhan dengan menepuk pelan punggung Indah. Saat melihat Indah yang diam mematung di depan pintu restoran.

“Ha ?!, iya ?!, kenapa ?.” Indah sedikit terkejut dengan tepukan di punggungnya.

“Elo yang kenapa ?. Geleng – geleng kepala. Lagi disco lo ?.” Kata Reyhan.

“Apasih !,” Kata Indah dengan menarik telinga Reyhan. “Yuk masuk !.” Imbuhnya sembari membuka pintu Restoran.

“SAKIT !,” Erang Reyhan tertahan. “Kebiasaan banget KDRT ama gua.” Dumel Reyhan
Indah dan Reyhan langsung menuju kasir, untuk memesan sekaligus membayar makanannya. Kemudian memilih duduk di sudut ruangan dekat dengan jendela, menikmati suasana malam minggu di kota Bandung. Banyak lalu lalang mobil dan motor.

“Han. Gue ke toilet dulu ya.” Pamit Indah.
“Iya ati – ati.”
“Macem gue mau pergi jauh aja.” Ucap Indah, kedua-nya pun terkekeh.

5 menit kemudian Indah kembali dari toilet. Dan saat sampai di meja tempat ia dan Reyhan duduk, ternyata makanan yang mereka pesan sudah datang. Mereka menikmati makanannya dalam diam. Dengan Reyhan yang memesan Beef Steak with Blackpaper Sauce and French Fries, sedangkan Indah memesan Beef Steak with Mushroom Sauce and Mash Potato.

Restoran ini terdiri dari dua lantai. Lantai satu khusus untuk public, sedangkan lantai dua khusus untuk VIP. Saat menikati makannnya tidak sengaja kedua mata Reyhan melihat dua orang yang sangat ia kenal sedang berjalan menuruni tangga dari lantai dua restoran, mereka terlihat berbincang sesekali tertawa dengan kedua tangan yang saling menggenggam.

Reyhan yang hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya pun seketika terhenti.
“Nyil. Itu bukannya Bokap lo sama Dita ?.” Tanya Reyhan, sembari menatap ke arah objek yang ia maksud.

Saat Indah melihat objek yang Reyhan maksud, seketika Indah menghentikan kunyahannya dan terdiam. Melihat setiap pergerakan orang yang Reyhan maksud, yaitu Arman -Papanya- bersama dengan Dita -Teman sekolah, satu angkatannya-.

Dari jendela dekat tempatnya duduk, Indah bisa melihat perhatian yang Arman berikan untuk Dita yang selayaknya sepasang kekasih, mobil Arman pun pergi meninggalkan area restoran.

Indah melanjutkan makannya dalam diam, sedangkan Reyhan memilih diam dan melanjutkan makannya. Indah berusaha terlihat baik – baik saja di depan Reyhan.

+++

Tlingtling... bunyi lonceng di atas pintu masuk restoran yang bergoyang. Sekilas Indah melihat dua orang customer menuju ke arah kasir untuk memesan makanan, saat melihat postur tubuh wanita itu dari belakang, Indah merasa sangat familiar. Saat Indah sedang minum, bertepatan dengan wanita itu membalikkan badannya hendak menuju tempat duduk. Indah seketika tersedak.

Wanita yang sangat dia kenal, wanita yang telah melahirkan dia. Siapa lagi, wanita itu adalah Arum -Mama Indah-. Indah terpaku menatap kedua orang itu. Namun Indah tidak tau siapa laki – laki yang sedang terlihat bersama Mama-nya, terlihat mereka masih seumuran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang