2K 321 0
                                    

Aku merogoh saku jaket basah kuyup yang kukenakan sejak beranjak dari rumah, mengambil sebungkus rokok.

Kucoba untuk menyalakannya, barangkali sepuntung rokok dapat menjernihkan pikiranku yang berkabut.

Gagal.

Dulu aku tidak pernah sekalipun merokok. Kau membenci asapnya, kau membenci gambaran-gambaran tentang masa depanku jika aku merokok. Paru-paruku akan rusak, katamu, dan kau benci itu.

Kau tidak pernah bilang bahwa kau iri padaku, bahwa semua teriakan histerismu ketika aku mencoba merokok adalah karena egomu sendiri.

Kau tidak pernah bilang padaku perihal paru-paru bobrokmu, aku bisa saja bersujud meminta pada dunia untuk menggantikan milikmu dengan milikku.

Kau tidak pernah bilang padaku alasanmu meninggalkan dunia tarik suara yang amat sangat kau cintai dan elu-elukan, dunia yang menyembuhkan sekaligus menyiksamu dari dalam.

Semua mimpimu disana hancur bahkan sebelum tunasnya berkembang.

Aku bersenandung pelan ㅡmungkin, mungkin saja kau diatas sana sedang tersenyum penuh kemenangan melihat bahkan rokokpun enggan meninggalkan keinginan-keinginanmu atasku.

Atau, hujan ini adalah air matamu? Tangisanmu karena dunia lebih berpihak padamu ketika kau sudah meninggalkannya.

[✔] the moon is beautiful, isn't itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang