5.3K 454 6
                                    

Bulannya cantik, kan?

Lengkungannya sewarna emas, berkilauan.

Aku melihatnya dari jendela rumah ㅡyang dulu sempat aku sebut rumah kita.

Tidak sadar kakiku melangkah keluar, meninggalkan televisi yang masih menayangkan drama picisan. Entah sejak kapan aku mulai berlaku sepertimu dengan menonton drama-drama itu, yang pada masa lalu kerap kali membuatmu menangis. Kau akan merengek minta ditemani melihat bulan ketika air matamu sudah terlalu banyak.

Ah, aku ingat.

Kita berdua, lenganku merengkuh badan mungilmu dan kau bersandar malu-malu pada dadaku. Kita duduk beralaskan rumput. Jemarimu menunjuk sisi-sisi bulan, perlahan meniti garis lengkungnya.

Bulannya cantik, kak.

Saat itu aku melihatmu, menatap refleksi bulan pada kedua netra gelapmu.

Bulannya cantik. Tapi kau lebih cantik.

Aku hanya bisa berandai-andai bahwa aku benar-benar mengucapkan kata-kata itu, lalu kemudian mengecup bibir ranummu.

Ketika kini semua hanya berupa halusinasiku, aku diam termenung bertemankan sunyi yang seolah menertawai betapa pengecutnya diriku dahulu.

[✔] the moon is beautiful, isn't itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang