3.3K 384 5
                                    

Aku melihat sekumpulan awan mendung berarak, menodai kelam malam dengan kelabu.

Kau benci mendung.

Tidakkah mendung sangat jelek, kak?

Awan-awan itu menyembunyikan petir.

Kau benci petir.

Aku takut petir, kak. Petir datang terlalu tiba-tiba, terlalu keras. Kemudian hilang secepat ia datang. Bukankah petir jadi begitu sia-sia, kak?

Ironisnya, Donghyuck, aku mulai berpikir bahwa kau jadi seperti petir.

Tiba-tiba datang dengan lantang dan menantang, lantas tiba-tiba pergi tanpa sempat mengucap selamat tinggal.

Bedanya, ada aku yang akan memastikan kedatanganmu tidak pernah sia-sia.

Ha! Petir tidak punya siapa-siapa.

Aku tertawa.

[✔] the moon is beautiful, isn't itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang