Suara takbir berkumandang di mana, menandakan hari kemenangan telah tiba, hari yang di tunggu tunggu setelah satu bulan bersama ramadhan menahan napsu lapar dan haus. Kini ramadhan mengantar kan kepada indah fitry."Aduh.. adek buruan mandi cepet nanti ketinggalan lagi Lo,sholatnya seperti tahun kemarin." Berteriak dari dapur, kerepotan menyiapkan makan yang di hidangkan di meja. "kak buruan mandi" berteriak lebih keras.
"iya umi, ini lagi mau mandi." Tampak anak lelaki menuruni tangga yang memakai koas bola dan handuk di lehernya dan langsung mengarah ke kamar mandi.
"Kakak mana?" bertanya dengan adek yang masih mengantuk.
Menoleh dengan rasa mengantuk "Biasa mi, umi kayak baru kenal dengan kakak aja." Meninggalkan umi dan berjalan menuju kamar mandi.
"Yaudah buruan kamu mandi, biar umi yang panggil kakak,oh ya bilangin pada abi kalau udah kasih makan burungnya buruan mandi. Nanti masjid penuh kayak tahun kemarin."
"Siap buk boss." Mengangkat jempolnya, umi meninggalkan makanan yang di hidangkan dan menuju kamar kakak.
"Kakak Bagun." Mengetuk pintu kamar yang berwarna pink.
"Iya umi kakak udah Bagun kok," menjawab dari dalam kamar.
"Yaudah buruan mandi." Menjawab dari luar.
"Kan kakak udah mandi umi subuh tadi sesudah sholat subuh." Lagi lagi menjawab tanpa membuka pintu.
"Yaudah buruan turun. sudah makan,,, kita sama sama sholat idul Fitri di masjid" umi meninggalkan pintu kamar yang berwana paling mencolok itu, dan perlahan pintu berwarna pink itu terbuka.
"Iya umi." Umi pun menuruni tangga dan menoleh kearah suara tersebut "buruan turun" menoleh ke arah pintu yang terbuka itu dan meninggalkannya. Perempuan yang ada di dalam kamar itu hanya bisa tersenyum melihat umi.
Menutup pintu dan kembali duduk menatap laptop dan membiarkan jari jarinya yang indah berbicara tanpa henti Oh iya aku lupa mengenalkan diriku,aku Annisha Fitry Anugrah anak perempuan pertama dari umi nur dan Abi fasial, anak perempuan tercantik di keluarga anugrah karena apa? Ya karna aku anak perempuan satu satunya di keluarga ini.
Terdengar suara anak lelaki yang memanggil dari dalam kamarnya
"Umi...Baju adek kok enggak ada di lemari""Ada..umi kemarin kok yang
merapikannya." Menjawab pertanyaan dari jauh"Enggak ada umi.. " merasa kebingungan.
"Awas ya kalau umi kesana bajunya ada." Menjawab dengan nada mengancam.
******
Menatap layar laptopnya yang sudah banyak sekali kata kata, yang ada di layar leptopnya.entah apa yang di lakukan "aku hampir lupa memperkelan dia, dia itu...Fitra Anggra Anugrah, anak kedua dari keluarga anugrah dan rifal dari bapak Faisal Anugrah, yang selalu berdebat tentang hal hal yang menurut ku itu ya.. tidak terlalu penting. Seperti mendebatkan makan enakan pisang goreng dan pisang rebus, kolek kacang dan kolek duren. Bola kaki dan bulu tangkis."
Merasa semuanya sudah beres umi pun pergi menghampiri abi yang ada di halaman rumahnya
"abi...buruan mandi anak anak sudah siap siap Lo... Burungnya di tinggal dulu... Jangan kasih makan burung terus... Istinya ini mau juga di kasih.. makan." Berbicara dengan nada mengejek dan meninggalkan abi.
Abi tidak menghiraukan ucapan umi. Pikiran abi hanya sepasang sepasang burung merpati yang berwana putih. "joko.. kamu jangan buat sakit hati siti ya,kasian sitinya enggak mau makan nanti kalau sitinya buat instastory galau,terus burung burung yang lain lihat nanti....Burung burung yang lain akan godain siti, nanti siti sama burung yang lain kamu enggak ikhlas.." berbicara dengan burung kesayangannya entah apa yang ada di pikiran bapak 2 anak ini.
"Abi...buruan.." berteriak dengan nada yang cukup tinggi.
Ya beginilah keluargaku mungkin orang orang melihatnya sedikit terkejut dengan tingkah laku keluargaku, tapi aku bahagia kok, bisa terlahir di antara keluarga yang penuh dengan warna di setiap harinya. dan menggunakan nama anugrah di belakang nama saya, itu adalah salah satu kebanggaan ku. Terimakasih buat kalian yang ingin mengenal tentang keluarga anugrahku
.
"kak buruan turun."teriakan umi tanpa henti memanggil untuk segera turun."Iya umi kakak turun" menjawab teriakan umi yang tanpa henti memanggilnya.
Menutup layar laptopnya dan bergegas turun. Entah apa yang akan di lakukan umi jika dia tidak bergegas turun mungkin rumah ini akan hancur kalau umi sudah mengamuk.
******
Selesai sholat ied merekapun bergegas pulang dan melakukan hal yang rutin di lakukan dan hal yang sangat sakral di keluar anugrah. Akhirnya mereka sampai ke rumah, dan melakukan sungkeman
"abi, umi mintak maaf kalau selama ini. umi belum menjadi istri yang baik buat abi" sungkem kepada abi.
"iya umi, abi juga mintak maaf kalau abi bukan suami yang kurang baik. Dan abi juga berusaha untuk menjadi suami dan menjadi abi yang lebih baik"
Selesai melakukan sungkeman mereka pun melakukan open house, ya beginilah tradisi masyarkat disini.
"Assalamualaikum" terdengar di luar pintu.
"waalaikumsalam" bergegas menghampiri pintu.
"hallo tante, mohon maaf lahir dan batin ya tan." Menyalami umi fitry. "fitrynya ada tan" bertanya.
"ada kok, yok masuk" mengajak untuk masuk,mereka pun masuk "dimakanin makanannya" menawarkan makanannya.
"iya tan" umi pun pergi dan meninggalkan teman fitry.
tampak dari lantai dua, fitry tidak asing melihat orang ada di ruang tamu yang mencicipi semua makanan yang ada di meja,
" lah kok lo ada disini??" bertanya dengan nada yang sedikit terkejut.
"lah kan ini leberan, emangnya enggak boleh" bertanya balik.
"ini kan masih terlalu pagi"
"emangnya enggak boleh ya pagi pagi aku datang ke sini, aku kesini bawak niat baikloh. " merengek "lagian ya kalau kata orang tua kalau tamu datang ke rumah itu artinya akan ada rezky yang akan datang" menasehati dengan mulut yang penuh dengan kue nastar di dalam mulutnya.
fitry tidak mau membuat dirinya pusing di hari yang ini,karna hanya temannya ini. yang mempunyai dunia sendiri.
******
Bersambung..
Terimakasih yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca.
Jangan lupa di share ke teman teman kalian dan Jangan lupa vote
Karna itu membuat saya lebih bersemangat unutuk menulis sebuah cerita
Temakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ramadhan Merindukan Fitry?
Teen FictionSinopsis Sebagai umat muslim kita sangat merindukan bulan ramadhan iyakan? Bulan yang penuh dengan kebaikan dan mengantarkan kita kepada fitry, tapi mengapa ketika ramadhan sudah mendekat dengan sang fitry, ramadhan malah meninggalkannya. Apakah...