part 2 Hari Baru Warna Baru

21 5 0
                                    

Pagi ini adalah hari pertama perkuliahan aktip setelah libur semesster. "Umi... Jilbab yang warna putih yang kakak taruh di atas meja belajar kok enggak adasih mi" memanggil umi dari dalam kamar. Dan berusaha mencari jilbab yang dia cari.
"Umi taruh di rak sepatu, kamu sih taruh barang sembarangan "
"Umi.. kakak ini serius" jengkel dengan jawaban umi.
"Jilbabnya di rak baju bagian atas".
Bergegas memakai jilbab dan bermake-up, fitrypun segera turun karana dia lupa hari ini ada matakuliah jam 8 nanti
"Abi sama adek di mana?"
"Adek dan Abi udah berangkat, makan dulu nanti kamu sakit enggak sarapan"
Melihat heandphonenya yang sudah menunjukan jam 7 "Aduh..mati aku.. yaudah mi aku perginya" mengambil buah apel yang ada di meja lalu bergegas pergi. "Assalamualaikum"
"Kakak makan dulu" berteriak
"Nanti kakak makan di kantin mi" Umi hanya bisa melihat tingakah laku anaknya tersebut " waalaikumsalam."
Ya begini efek dari libur terlalu lama. Sampai sampai lupa kalau hari ini mulai aktip masa perkuliahan, aku salah satu mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi negeri dan sekarang aku sudah masuk ke semester akhir

******

Fitry bergegas menuju kelasnya dengan cepat sambil melihat jam yang ada di tanggan kirinya tersebut, terdengar suara samar samar yang memanggil namanya dari jauh.
"Fitry..Fitry"
Ya bukan lain dan bukan itu ajeng teman yang mempunyai dunia sendiri enggak tau lagi kenapa dia harus berteman dengan ajeng dari SD,SMP,SMA, sampai sekarang. Menghiraukan suara.
"Kamu tau enga..a...a.k" tereengah engah.
"Bernapas dulu bener bener baru Ngomong"
"Rama.... Rama...." dengan nada yang sedikit kagum.
"Rama?? Siapa Rama??"
"Ya.. ampun Fitry Lo itu udah lama kuliah disini kok Lo enggak tau sih Rama" terkejud dengan jawaban fitry.
"Oh iya aku baru inget." Ajengpun mulai tersenyum tidak sabar dengan jawab dari temannya tersebut.
"Ramayana" ucap fitry
Ajeng bete rasanya ajeng ingin meandikan temannya itu "itu nama tempat perbelanjaan, uh pipa paralon."
"Udah ah aku mau masuk kelas" berjalan meninggalkan ajeng.
"Eastt.... Jangan main tinggal aja dong, kita ini satu kelas," menyusul "Beneran Lo enggak tau dengan Rama"
"Beneran".ucapnya dengan padat dan jelas
"Ok sini gue akan kasih tau tentang Rama" mengambil napas dari hidung untuk bersiap siap.
Nama : Ramadan Khalif Putra
Umur : 23 tahun
Tinggi : 173 cm
BB : 68 kg.
Hoby : futsal
Makanan,faf----
"bentar Lo kok tau sih sampai sedetel itu?"
"Ya dong untuk mendekati orang itu untuk di terimanya kita harus tau lebih dalam dari kehidupan.." dengan nada bangga dan percaya diri.
Fitry hanya kebingungan dengan tikah laku temannya yang satu ini yang sangat hyper aktif
"Fit.. gimana ya perasaan Lo kalau Rama itu nembak gue" senyum sendiri dengan imajinasi yang dia buat sendiri.
Tekejud "Ya masa bodoh kenal dengan gue aja enggak dia."
"Yakin.... Enggak nyesel ni Lo itu belum aja lihat tampang aslinya kalo Lo lihat pasti Lo itu suka sama dia lagi Lo itu udah lama jomblo semenjak putus dengan Iqbal." Menggoda fitry
"Udah..ah males bicara sama Lo" tanpa melihat seorang lelaki yang berjalan sambil membaca buku dan memakai headphone tanpa memperdulikan di seketiarnya.
"Aduh.."
"Kalu jalan itu lihat pakai mata dong.!"
Membuka headphone "Sorry..." memakai headphonenya kembali dan meninggalan fitry.
"Hey..!!" Jengkel "siapa sih tu orang" sangat kesal dengan kejadian yang baru dia alaminya barusan.
"Ya.. ampun fit... Ya ampun... Mungkin Tuhan tadi mendengar percakapan hambanya ini terimakasih tuhan..."
"Maksudnya."
"Yang nabrak Lo itu Rama fit.... Rama, !" tanpa pikir panjang ajeng mulai memeriksa badan fitry dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Apaansih." Risih
"Alhamdulillah enggak kenapa Napa, Eh..Lo enggak jatuh kan??"
"Enggak lah."
"Maksudnya enggak jatuh cinta kan." Tertawa "ganteng Lo dia.." menggoda fitry
"Masa bodohlah." Meninggalkan Ajeng
"Di tinggal lagi.. fit tunggu dong fit....Fitry....!!" Mengejar Fitri

******
Melihat kelas sudah ramai seperti biasanya dan seperti biasa hanya satu bangku kosong yang ada di depan sekali, fitry masuk dan duduk di kursi yang seakan akan sudah di atur untuk fitry. Ajeng membuka pintu yang tertup, dan memdengar suara suara di dalam kelas tersebut.
"selamat pagi human.." dengan lantangnya. Tidak ada yang menghiraukan tingkah laku dari ajeng, orang orang itu tau kalau ajeng itu manusia hidroponik. tetapi ada satu cowok yang menjawab sapaan dari ajeng.
" hallo cantik" menjawab dengan berdiri dengan seyuman yang lebar dan melambaikan tanggan.
"bukan buat lo..!" melihat orang yang menjawab sapaannya ajeng mulai bete dan duduk mulai duduk di samping fitry.
"eh gue duduk disini ya " kata ajeng"
"terserah" dengan ketusnya.
cowok yang di belakang yang menjawab sapaan ajeng mendekati ajeng yang menggunakan jaket jeans dan kaos hitam dan rambut jambul, ya dia kata dia itu titisan dari dilan.
"ukhti milea aku ramal hari ini kita akan pacar" menggodanya.
ajeng menoleh dengan pelahan dengan sedikit memberi seyuman yang cukup menjanjikan, soalah olah dia akan menjawab iya.
"TIDAK AKAN.. !" dengan sikap yang berubah 180 berbeda dari yang hyperaktif berubah jadi sensitif.
" tapi ukhti mile kata orang nolak Rizky itu dosa lo" rengek ya.
" terserah..." tegas dan cepat "kik, cewek di kelas ini kan banyak lo lihat" menunjuk ke arah cwek cwek yang ada di kelasnya kecuali fitry dia enggak mau temannya itu mengamuk.
"tapi ukhti" memohon, gimana rizky enggak tergila gila, ajeng temasuk cewek yang cukup cantik di kampusnya, ajeng itu terlahir dari keturunan belanda arab, ayahnnya belanda dan ibunya arab. Tetapi cowok cowok enggan mendekati ajeng ya,? Karna tingkah ajeng yang temasuk cewek yang hyperaktif dan mempunyai dunianya sendiri, fitry temasuk orang yang sabar menghadapi temannya masa kecilnya ini.
"yaudah ukhti mile, kalau ukhti mile udah mau terima abang dilan jangan lupa wa abang ya,, ukhti" pergi dan meninggalkan ajeng dengan merasa sedih.
"huts.."
******

Jam belajar pun selesai fitry segera membereskan buku bukunya, dan ingin bergesas untuk pulang. Ya siang ini tidak ada lagi matakuliah jadi,fitry tidak mempunyai rencana untuk melakukan apapun.
"fit.. kekantin dulu yok lapar digue" mengajak fitry
"lo aja sendirian, gue udah kenyang kok"
"plis... ya ya ya ikut" memohon dengan sangat.
" ya... ya.. udah tapi bentar aja"
merekapun menuju ke kantin agak cukup jauh dari tempat mereka sekarang, tampak dari jauh kerumunan perempuan yang heboh mengeluarkan hendphonenya, ajeng mulai kepo dengan keramaian yang ada di hadapanya.
"fit.. ayo lihat kerumunan itu" mengajak
"ogah"
" ya udah, kalau enggak mau" ajeng segera pergi, melihat kerumunan itu dan meninggalkan fitry, entah apa yang ada di otak temannya itu ftry segera duduk di kantin di samping kerumunan cewek cewek yang cukup ramai. Dan tanpa di sadari ada sedikit celah dari kerumunan orang orang itu tampak cowok yang tidak asing dimata fitry, dan cowok yang menjadi pusat perhatian,
" gila yampun fit kayaknya tuhan bener bener denger doa gue deh"
"kenapa?"
"jangan pura pura lupa deh"
"ya.. gue inget kok, kenapa" meminum juz apel kesukaannya.
"ya itu dia fit.. rama Ramadhan," sontak fitry berhenti meminum minumannya, fitry sempat memikirkan kejadian pagi tadi yang cukup tidak menyenangkan baginya.
"hallo. mbk yuhu... mbk,, paswordnya luwak white kopi?"
fitry segera pergi dari kanti meninggalkan ajeng dan keramaian yang ada, tanpa di sadari cowok yang menjadi pusat perhatian itu melihat firty dengan seksama.

******

Bersambung..

Terimakasih yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca.

Jangan lupa di share ke teman teman kalian dan Jangan lupa vote

Karna itu membuat saya lebih bersemangat unutuk menulis sebuah cerita

Temakasih.

Apakah Ramadhan Merindukan Fitry?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang