Matahari sudah membangunkan bumi dengan senyumannya dan waktu sudah menunjukan jam 8 pagi, Terdengar suara mobil yang berhenti dari di depan rumah.
"Umi kakak pegi ke pulau kemari dulu ya sama temen temen"
"Beneran kamu mau pergi? Kamu kan enggak bisa berenang sayang"
"Umi enggak usah khawatir dengan kakak, kaka bisa jaga diri kok lagian. Kakak sama temen temenTamen" Tampak seorang lelaki yang mendekati percakapan antara ibu dan anak tersebut.
"Nak adha, tante titip fitry ya, soalnya fitry kalau pergi kemana mana masih di awasi apalagi mau ke pulau kemaro, aduh.. Fitry itu enggak bisa berenang dari kecil itu tante khawatir sama dia"
"Umi.."
Tertawa kecil "Iya tante fitry nanti adha yang jaga, kalau begitu kami pergi ya tante"
"Umi kakak pergi dulu Ya umi" Fitry dan adha pun menyalami umi. Dan mulai berjalan menuju mobil
"Ya udah hati hati ya di jalan, oh iya nak adha"
Menoleh ke belakang "iya umi"
"Kalau fitry bandel di dasana iket aja dia pake tali"
"Iya umi, aman fitry enggak bakal bandel" Mereka pun masuk kedalam mobil dan mulai perjalannya.
"Eh kok kamu ikut ikutan panggil umi sih"
"Biar lebih akrab gitu sama mertua" Menggoda
"Apaan sih, garing tau" Raut muka fitry berubah menjadi merah muda, mendengar ucapan dari pria yang di sampingnya,Selama perjalanan di dalam mobil hanya gelak tawa antara fitry dan adha.
"Yok turun"
"Emangnya udah sampai?"
"Belumlah kita stop disini terus kita naik perahu getek, aku juga udah janjian sama temen temen yang lain bakal ketemuan di sini"
"Hem. Iya iya."
"Mana tas kamu sini biar aku bawain"
"Enggak usah kok aku bisa sendiri. "
"Perjalanan kita masih jauh aku takut sebelum sampai di sana kamu nanti kecapekan"
Lagi lagi wajah fitry berubah menjadi merah mudah. Sudah lama sekali fitry tidak mendapatkan perhatian dari seorang pria, melihat dari jauh ada 6 orang yang duduk di tepi sungai dan bemain gitar, sontak adha melambaikan tanggannya dan mereka juga membalas lambaian tanggan itu
"Hoy buruan ayok berangkat"
"Ayo teman teman udah di sana"
"Iya"
Tapi dari jauh mata fitry terfokus dengan pria celana pendek dan kemeja hitam yang berdiri dan memotret sungai Musi"
"Eh kok lama banget sih"
"Lo setor dulu ya tadi dengan fitry"
"Asik dong nyetor"
"Eh mulut lo! Lancar bener kayak jalan tol, fit usah dengerin omongan mereka"
"Yak elah lin gue ini bercanda"
"Kalau gue tendang pantat lo boleh kan"
"Macan ngamuk"
"Ribut bener dah kayak lebaran ketiga aja"
Mendengar suara itu fitry sontak melihat dari mana asal suara itu.
"Tumben lo mau ikut kumpul Ram"
"Gue ikut karna gue mau foto foto, katanya di sana tempat yang romantis, jadi due mau ikut"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ramadhan Merindukan Fitry?
Roman pour AdolescentsSinopsis Sebagai umat muslim kita sangat merindukan bulan ramadhan iyakan? Bulan yang penuh dengan kebaikan dan mengantarkan kita kepada fitry, tapi mengapa ketika ramadhan sudah mendekat dengan sang fitry, ramadhan malah meninggalkannya. Apakah...