"kita selesaikan mata perkuliahan Hari ini, selamat siang anak anak" mengakhiri perkulihan hari ini.
"Eh jeng temenin gue dong"
"Kemana?"
"Ke kantin haus banget ni gue"
"Ya elah beli minum aja mau di temeni"
"Ukhti Ajeng.." mendekati Ajeng
Ajeng tidak bisa kabur, sebelum Ajeng menggunakan jurus kaki seribu miliknya pria itu sudah ada di di dekatnya.
"Ukhti cantik..., Ukhti, ukhti Ajeng tengok Abang dong, Abang udah di sini" menepuk pundak Ajeng dari belakang.
Ajeng pun memutarkan badannya dan membalas tepukan dari Rizky dengan seyuman.
"Ukhti Ajeng cantik Lo kalau seyum kayak gini"
"Hem.. bisa aja kamu"
Rizky pun mulai senang dan merapikan rambutnya menggunakan jari, terkejut melihat sikap Ajeng yang berubah 180 Drajat dari biasanya.
"Ukhti siang ini ada acara enggak"
"Enggak ada.. emangnya kenapa"
"Hemm.. mau enggak nonton sama Abang."
"Apa bang, nonton?"
"Iya ukhti nonton kalau ukhti mau"
Fitry pun mulai berdiri dari kursinya dan membisikan ke telinga Ajeng.
"Selamat bersenang senang putri Jasmin." Mengejek.
"Oh iya kik, Ajeng itu suka banget flim yang drama romantis, gue duluan ya have fun." Meninggalkan ajeng sambil tertawa puas.
"Makasih ya fit" sangat senang
Menoleh ke arah Rizky dan mengasih jempol ke arah Rizky dan Ajeng dengan menahan tawanya.
Fitry pun bergegas menuju kantin, ya hari ini Fitry sangat kehausan cuaca yang sedikit terik.
"Mbk jus apelnya satu, makasih ya mbk." Menerima minuman kesukaannya Fitry kebingungan tidak ada kursi yang kosong di kantin hari ini.
"Hey, kok minumnya masih berdiri?
"Adha, enggak ada tempat yang kosong"
"Yaudah gimana kalau gabung dengan teman teman gue"
"Enggak usah,enggak enak sama temen temen Lo"
"Udah santay aja kok, mereka juga welcome orangnya" menarik tanggan Fitry dan menuju meja yang cukup ramai di sana.
"Wah siapa lagi ni Lo ajak?"
"Yang nomor berapa ni?"
"Nomor 40 kayaknya" mengejek
"Ukuran sepatu kali" semuanya tertawa.
"Eh kenalin ini Fitry."
"Hallo fit"
"Ayo fit duduk di sini samping gue, eh kenalin gue eflin" menjulurkan tangannya. Fitry duduk di samping eflin dan memberikan senyuman kepada mereka.
"Jangan di dengerin omongan mereka, mereka itu orang nya memang kayak gitu,"
"Iya enggak apa apa kok"
Tidak ada canggung sedikit pun yang terlihat dari muka Fitry tertawa lepas, melihat tingkah laku dari teman barunya itu.
"Hari ini Lo mau ngapain?"
"Rencananya sih siang ini mau ke toko buku bentar mau lihat lihat buku buku sejarah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Ramadhan Merindukan Fitry?
Ficção AdolescenteSinopsis Sebagai umat muslim kita sangat merindukan bulan ramadhan iyakan? Bulan yang penuh dengan kebaikan dan mengantarkan kita kepada fitry, tapi mengapa ketika ramadhan sudah mendekat dengan sang fitry, ramadhan malah meninggalkannya. Apakah...