sepasang bibir saling memberi senyum
hati seseorang bertanya, apakah itu milikku? atau kah aku hanya sebuah penikmat indahnya?
sepasang mata saling memberi isyarat
hati seseorang menyakinkan ini pertanda kita saling memahami bahkan hanya dalam kedipan mata.
sepasang telinga selalu berusaha mendengar
mencoba meyakinkan satu-satunya orang yang dicari untuk mengadu hanyalah dirinya.
"kita sepasang bukan?"
tanyaku tanpa dosa malam itu.
"kita selalu bersama,kau tak perlu menanyakan itu."
"kita bersama karena merasa butuh,andai kau tak butuh lagi tempat untuk bercerita mungkin senyummu yang indah dan mata yang selalu berhasil membuatku tenggelam sudah tak bisa aku nikmati.
"nikmatilah apa yang memang punyamu"
"ya dan kamu terlalu mustahil"
"bukan aku, tapi kita. kita terlalu rapuh untuk menjadi utuh dan merasa saling memiliki"
"baiklah,mari bermain hal gila dengan berpura-pura melupakan kita pernah berada dalam kata "sepasang"
-A-
