"Gue harap gue bisa bahagia.Gue pengin sekuat Dandelion dalam menerpa angin.Dan gue harap gue bisa ketemu sama seseorang yang bisa buat gue bahagia selamanya."—Nayya
—Bel tanda masuk sekolah pun berbunyi.Menandakan pelajaran akan dimulai.Setelah berjam-jam disekolahan bel tanda pulang sekolah pun berbunyi.Saatnya para siswa untuk pulang kerumahnya masing-masing.Kini,Ajeng,Salma,dan Nayya tengah bersiap-siap pulang.
"Gila ya soalnya susah banget.Ini baru ulangan gimana nanti ujian."keluh Salma.
"Iya gila,seumur umur gue ga pernah minat sama Fisika anjirr tapi kenapa ya gue bisa masuk IPA ya?"ucap Ajeng.
"Nilai UN SMP kita kebantu bahasa indonesia."ucap Salma terkekeh.
"Yang pinter pelajaran MIPA(matematika,fisika,kimia,biologi)mah diem."sindir Ajeng kepada Nayya.
"Paan si Lo,kaga lah gue juga masih belajar kali."ucap Nayya.
"Woi daki kuda,gercep napa."ucap Putra yang tiba-tiba disebelah Nayya.
"Hah?"ucap nayya bingung.
"Lo lupa kita kelompokan hari ini?"ucap Putra.
"Gue ga mau."tolak Nayya.
"Lo lupa tadi malem gue ngomong apaan?gue ga trima penolakan,penawaran dan perubahan."ucap Putra.
"Sumpah ya,Lo egois banget."kesal Nayya.
"Udah ayo."ucap Putra lalu menarik tangan Nayya secara paksa.
"Eh,iya bentar gue telepon supir gue dulu."ucap Nayya lalu setelah itu menelepon supirnya agar tidak menjemputnya.Setelah itu,ia pergi menyusul Putra yang sudah menyelonong ke parkiran.
Di parkiran ternyata putra sudah menunggu Nayya diatas motor sport-nya itu.
"Lo lama banget tau ga?"ucap Putra.
"Yaudah maap si."ucap Nayya.Nayya pum menaiki motor Putra.Diperjalanan hanya ada suara deru motor.Sampai Putra membuka pembicaraan.
"Woy nay,rumah Lo dimana?"tanya Putra.
"Hah?jadi daritadi Lo ternyata ngga tau rumah gue?terus ini kemana bego?!"kesal Nayya.
"Ya maap,orang Lo daritadi diem yaudah."ucap Putra cengengesan.
Nayya mendengus kesal lalu berkata"Rumah gue di perumahan Puri Indah nomor 142."jawab Nayya dengan ketus.
"Oke."ucap Putra terkekeh.Setelah itu hening kembali.
—oOo—
Beberapa menit kemudian,Nayya dan Putra sampai dirumah Nayya.Gerbang rumah Nayya pun dibuka oleh satpam rumahnya.Di halaman rumahnya terlihat mobil papa dan mamanya itu bertanda mereka sudah pulang.Nayya harap mereka tidak bertengkar untuk saat ini.Karena,Nayya saat ini membawa teman kelasnya.Ia tak ingin salah satu dari temannya mengetahui masalahnya.Saat sampai di depan pintu tiba-tiba....
"Prankk"
"Saya tau kamu selingkuh dari saya untuk apa kamu mempertahankan hubungan kita?lebih baik kita cerai dan hak asuh Nayya akan jatuh ke saya."ucap mama Nayya diiringi oleh isak tangisnya.
"Oke kalau itu mau kamu.Tapi soal hak asuh Nayya saya tidak akan setuju.Kamu itu tidak pernah becus menjadi ibu untuk Nayya jadi,Nayya akan ikut dengan saya disini."ucap papa Nayya.
"Oh,ga bisa.Saya yang melahirkan Nayya."elak mama Nayya
"Terserah kamu,yang penting Nayya akan ikut saya."ucap papa Nayya lalu pergi keluar.Saat membuka pintu Adi sangat terkejut.Ia melihat Putrinya yang sedang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen Fiction"Ish sumpah sial banget gue sekelompok sama dia"-Nayya "Eh Lo kira cuma Lo yang sial?!"-Putra