TERNYATA MASIH SAMA

115 4 0
                                    

"Sekalinya kutukupret ya tetep jadi kutukupret selama-lamanya,"—Nayyara


—Pagi pun tiba.Perlahan,sinar matahari membangunkan Nayya dari mimpi indahnya.Nayya pun bangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.Lalu,Nayya turun untuk sarapan.Setelah sarapan ia keluar ke depan untung menunggu Putra yang akan menjemputnya.

TINTIN

"Woyy daki kuda,"ucap Putra dibalik gerbang rumah Nayya.

"Heh,lo tu ya kalo kerumah orang tu yang ada salam dulu ga tau sopan santun lo ya?!"kesal Nayya lalu ia berdiri dari tempat duduknya.

Putra terkekeh lalu berkata"Yee,gitu aja ngambek,maap atuh neng aa teh khilap."

"Dih,apaan si lo,"ucap Nayya disusul gelak tawanya.

"Dah lah Nay,tawa mulu lo cepetan naik,"perintah Putra.

"Asiaapppp bang gojek,"ucap Nayya terkekeh.

Beberapa menit kemudian,mereka telah sampai ke sekolah.Lalu mereka pergi ke kelas bersama-sama.Sesampainya di kelas,mereka di sambut oleh celotehan teman-temanya.

"Assalamualaikum teman-teman,"ucap Nayya penuh antusias,Putra?pria itu hanya menyelonong saja tanpa mengucapkan salam.

"Waala...Eh,Nay lo berangkat sama Putra?"ucap Ajeng yang penasaran.Ia terkejut melihat Nayya dan Putra menjadi akur padahal hari kemarin mereka saling kesel-keselan.

"Wah gue mencium bau-bau nih,"celetuk Salma yang mengikuti gaya Roy Kimochi.

"Hehh jawab salam gue yang bener dulu,"ucap Nayya yang menjitak kepala Ajeng dan Salma.

Ajeng dan Salma terkekeh lalu berkata "Waalaikumsalam."

"Btw,ada hubungan apa lo sama Putra ha?"ledek Ajeng membuat Salma menahan tawanya.

"Kaga ada elah,cuma berangkat bareng ga harus punya hubungan kali ah,"jawab Nayya yang sudah duduk ditempat duduknya.

"Lo udah temenan sama dia Nay?lo udah kaga ada dendam terselubung lagi sama dia?,"cerocos Salma yang tiba- tiba duduk di mejanya

"Kaga ada,gue sadar ternyata dia orangnya baik,"sanggah Nayya sambil mengeluarkan beberapa buku pelajarannya.

"Apa alasan lo bilang dia baik?kemaren-kemaren lo bilang di cowo ngga bertanggung jawab dahal,"tanya Ajeng penuh selidik.

DEG!

"Mampus!"

"Eum,karena dia..."ucap Nayya terpotong karena tiba tiba Bu Indah,guru Matematika mereka datang dan mengisi jam pelajaran mereka selama tiga jam kedepan.

                            —o0o—

Bel tanda pulang sekolah berbunyi.Para siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.Nayya kini tengah memasukan buku-buku tebalnya kedalam tas miliknya.Disampingnya sudah ada Putra yang menunggumya sendari tadi sedangkan temannya,mereka sudah pulang dari tadi.

"Nay,cepetan dikit bisa ga?!,"ucap Putra kesal karena Nayya sangatlah lamban.

Nayya menghembuskan nafasnya pelan,"Sabarr lahh,kalo cepet-cepet nanti bukunya ketekuk,jadi jelek gimana?!mau tanggungjawab lo?ni buku mahal gue belinya nabung berbulan-bulan tau.Terus juga kalo lo mau pulang,pulang sendiri aja sana,gue ga minta ditungguin lo ya,"ucap Nayya sambil mengacungkan jari telunjuknya kearah wajah Putra.

Putra menepis tangan Nay pelan,"Tapi kan ini tanggungjawab gue,gue udah ngajak lo berangkat bareng ya pulangnya juga sama gue,"

"Ngapain juga lo beli buku mahal-mahal kalo ujung-ujungnya ga kepake juga kalo dah selesai,"sambungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang