Kami berkumpul di ruang tengah Jackson sibuk bermain dengan Jojo dan Jassie sedangkan aku duduk di sofa sembari memberi asi pada Jhio.
"Mommy let's play a Barbie" rengek Jassie
"Wait a minute Jassie"
"Jassie ayo sini main sama daddy"
"Nope Jassie mau main sama mommy"
"Mommy ayo main.. Mommy... Mommy.." rengek Jassie
"Jassie main sama daddy aja ya" ujarku yang kewalahan karena Jhio menangis dan Jassie merengek
"Gamau gamau mommyyyy"
"Jassie ayo main sama daddy" ujar Jackson memeluk Jassie
"Jassie say Jassie want play with mommy not with daddy, kenapa mommy ga mau main sama Jassie? Mommy udah ga sayang sama Jassie, Jassie ga suka sama cio hiks hiks" ujar Jassie berteriak-teriak lalu menangis pergi
"Byy" ujarku lalu memeluk Jackson menangis di pelukannya, Jhio yang tadinya rewel seperti mengerti keadaan ia sudah tak rewel lagi, Jojo yang tadinya bermain menghampiri kami
"Mommy.. Don't cry..." Ujar Jojo memelukku
"Sini Jhio nya biar aku yang gendong, kamu samperin Jassie" ujar Jackson
"Jojo ikut" ujar Jojo
"Jojo disini aja sama cio ya main sama daddy" ujar Jackson
"Jassie always say mommy and daddy udah ga sayang sama Jojo Jassie, Jassie always say that she hate cio padahal Jojo suka ada cio, Jojo jadi punya temen main Avengers" ujar Jojo sambil memainkan action figur captain America
"Jassie say that?" Tanya ku yang dibalas anggukan oleh Jojo
"Byy" ujarku berkaca-kaca
"Jassie lagi cemburu byy, kamu samperin ke kamarnya bujuk dia jelasin ke dia, Jassie itu anak pinter pasti bakal gampang paham kok" ujar Jackson mengelus kepalaku, aku mengangguk tanda mengerti lalu pergi ke kamar Jassie.
"Ttok ttok Jassie?"
"Jassie don't want talk with mommy" teriaknya dari dalam kamar
"You don't wanna see mommy again? Then mommy bakal balik ke Indonesia" ujarku
"Nope mommy" ujarnya
"Then mommy boleh masuk?" Tanyaku
"Araseo"
"Why my little princess is crying?" Ujarku duduk di kasurnya
"Mommy don't want play with Jassie, mommy ga sayang sama Jassie hiks hiks"
"Who said that?" Tanyaku lalu memeluk Jassie
"Kak Aimee bilang mommy sama daddy lebih sayang sama cio hiks hiks"
"Nope, mommy daddy sayang Jassie, Jassie dengerin mommy ya sampai kapanpun Jassie sama kak Jojo anak mommy daddy jadi ga mungkin mommy daddy ga sayang kalian, Jassie juga lebih besar dari cio Jassie kan bentar lagi udah sekolah nanti Jassie ajarin cio berhitung bacain cerita ajarin menggambar biar adeknya bisa ya nak Jassie harus lindungin cio, Jassie princess mommy" ujarku mengeratkan pelukan pada putri kecil ku
"Mommy sayang Jassie?"
"Always"
"Daddy?"
"Everybody loves Jassie" ujarku meyakinkan
"Then mommy know Jassie bisa mengeja Apple" ujarnya sumringah
"Really? Show it to mommy" ujarku sembari menghapus air matanya
"A p p l e ap ple"
"Bukan gitu nak a p p l e Apple not ap ple"
"A p p l e Apple"
"Nah bisa, pinter nya anak mommy" ujarku memeluknya
"Tante Hannah beliin Jassie puzzle yang ada huruf nya, Jassie ga tau apa aja kakak yang bisa mengeja semuanya, Jassie cuma Apple"
"Nanti mommy beliin ya, Jassie belajar mengeja sama kakak, kalo kakak bisa Jassie pasti bisa" ujarku yang dibalas anggukan olehnya
"Mommy wanna call uncle" ujar Jassie tiba-tiba
"Why?"
"Just miss uncle"
"Tiba-tiba miss uncle kenapa?"
"Aaa mommy call uncle" rengeknya
"Araseo" aku menelepon adik ku, Jassie video call dengan Arya sangat lama bahkan aku meninggalkan ponselku karena harus menyusui Jhio jadi Jassie berbicara berdua dengan Arya layaknya kisah romansa tapi ini bukan antar kekasih tetapi antara keponakan dan uncle nya.Malam tiba, anak-anak sudah tidur di kamar masing-masing, Jhio sudah tidur di kotaknya kami sengaja membawa kotak bayi Jhio ke kamar kami agar tidak terlalu repot naik turun karena kamar bayi Jhio ada di lantai bawah jadi kami letakan kotak Jhio di sebelah ranjang kami. Jackson duduk di sofa kamar sibuk berkutat dengan laptopnya, sejak siang tadi setelah drama Cinderella Jojo Jassie bermain berdua sementara aku menggendong Jhio dan Jackson terus berkutat dengan laptopnya sampai sekarang sedangkan aku tidur di ranjang bermain ponsel lalu aku teringat sesuatu
"Byy Arya bentar lagi wisuda" ujarku
"Kapan?"
"2 Minggu lagi"
"Emm" ia hanya berdehem
"Ih byy"
"Apa?"
"Diajak ngobrol cuma gitu responnya" keluh ku
"Besok aja ngobrol nya udah sana tidur"
"Dih yauda siapa juga yang mau ngobrol sama kamu"
"Yauda"
Saat aku meneruskan menscroll Instagram ku ponsel Jackson yang ada di ranjang berbunyi tanda ada notifikasi
"Ponselnya bunyi tuh"
"Biarin"
"Aku liat ya?"
"Liat aja" aku yang mendapatkan respon seperti itu langsung membuka ponselnya yang aku dapati nomor tak dikenal mengirimkan foto ibu hamil dengan pesan berbunyi 'anak kita sebentar lagi lahir Jack. From Stella'
"Byy dari kuyang"
"Biarin"
"Aku bales ya"
"Gausa, blok aja"
"Ih kan aku pengen maki-maki dia"
"Udah punya anak 3 masih suka ribut"
"Apa hubungannya anak sama ribut helehh"
"Blok aja"
"Percuma nanti dia bikin nomer baru lagi, kamu ganti nomor aja"
"Iya"
"Minta Mark beliin"
"Iya"
"Cari nomor yang kembar yuk byy"
"Iya"
"Bagusnya yang belakang nya 01 sama 02"
"Iya"
"Apasih byy orang ngomong apa nyautnya apa" kesalku
"Kamu tidur gih" ujarnya fokus pada laptop nya
"Dari siang laptop terus, istrinya ga liat sama sekali" keluh ku
*Fyi kamu memang sudah tak cemburu dengan Stella karena Jackson sudah menjelaskan semuanya dari awal, sekarang kamu malah memanggil Stella dengan sebutan kuyang.~Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm yours (Jackson X You)
Fanfiction"by wake up!" Dia tak menjawab hanya menggerakkan kakinya. "By wake up!!!" "5 minute by" ujarnya malas "Araseo araseo aku akan pergi sendiri bersama anak-anak, kau lanjutkan saja tidur mu" ujarku mengancamnya "Aniyoo aku bangun" ujarnya berusaha du...