Tiga

59 1 0
                                    

1 Minggu telah berlalu namun Alisha masih saja merasa trauma pada kejadian malam itu.

Ia lebih suka menyendiri dan akan berakhir dan akan berakhir menangis dengan histeris.

Seperti hal nya beberapa menit yang lalu, ia baru akan merasa tenang jika ibu nya ada bersamanya.

"Alisha makan dulu yah nak" kata ibu Aisyah.

Saat akan menyuapi Alisha, seorang anak tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Ibu, kak Alisha" panggilnya.

"Iya sayang, ada apa?" Tanya ibu Aisyah dengan nada yang sangat lembut.

"Suci pengen suapin kak Alisha" ucapnya dengan sedikit ragu.

Saat ibu Aisyah akan menjawab, Alisha lebih dulu menjawab nya.

"Baiklah suci boleh suapin kakak"ucapnya sambil tersenyum tulus.

Tampak binar bahagia pada wajah gadis kecil itu.
Ia duduk di samping Alisha dan mulai menyuapinya dengan sangat telaten.

"Kak Alisha, Suci mau nanya sesuatu boleh?" Tanya nya yang masih menyuapi Alisha.

"Iya sayang, ada apa?"

"Kenapa kak Alisha tidak memakai hijab?" Tanya nya.
"Kata ibu, kita sebagai perempuan wajib memakai hijab, iya kan Bu?" Tanya nya kepada ibu Aisyah yang masih setia berdiri di samping tempat tidur.

Alisha, melihat kearah ibu nya dengan mata yang berkaca-kaca.
Ia merasa malu, karena tak bisa menjawab pertanyaan dari bocah yang masih berusia 7 tahun itu.

"Ibu juga pernah bilang ke suci, bahwa Allah telah menegaskan tentang kewajiban seorang perempuan mengenakan hijab, hmm surah apa ya? Oh iya dalam Q.S. AL-AHZAB:59
Yang artinya:

'wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istri mu, anak-anak perempuan mu, dan istri-istri orang mukmin, "hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" yang demikian itu agar mereka lebih mudah di kenali, sehingga mereka tidak di ganggu, dan Allah Maha Pengampun,Maha penyayang'

Yang suci katakan benar kan Bu?" Tanya nya yang langsung di angguki oleh ibu Aisyah.
Sedari Alisha hanya diam mendengar penjelasan dari Suci, ia juga merasa terkejut saat mendengar akhir dari arti ayat yang di bacakan oleh Suci.

'apa karena itulah aku di ganggu?' Fikirnya.

"Alhamdulillah,makanan kak Alisha udah abis, ya udah ya Bu, kak Alisha, Suci mau keluar dulu, Assalamualaikum syafakillah kak Alisha" ucap nya sambil berlalu membawa piring kotor yang telah di gunakan oleh Alisha.

"Waalaikumsalam" jawab ibu Aisyah.

"Ibu, maaf" ucap nya.
Ibu Aisyah duduk di sampingnya dan langsung memeluk nya.

"Tidak apa-apa nak"
" Ibu, Alisha mau pake hijab" ucap nya.

Ibu Aisyah yang mendengar hal itu, merasa terkejut dan juga merasa sangat bahagia.

"Nak kamu benar-benar mau memakai hijab?" Tanya ibu Aisyah memastikan.

"Iya Bu" jawab Alisha dengan penuh keyakinan.
Ibu Aisyah merasa sangat senang.

"Baiklah sayang, tunggu sebentar ibu akan segera kembali" ucap nya sambil berlalu keluar kamar.

Setelah beberapa saat ia kembali dengan membawa beberapa potong gamis di tangannya.

"Ibu sudah lama menyimpan nya, dan akhirnya kamu mau memakai nya"kata ibu Aisyah sambil meletakkan nya di sisi tempat tidur.

"Ibu, terimakasih" ucap Alisha kembali memeluk ibu nya.

"Tidak nak, kamu tidak perlu berterima kasih kepada ibu, kamu itu anak ibu"

"Sekarang kamu siap-siap yah, waktu sholat Maghrib akan segera tiba, dan jangan lupa Alisha pakai baju yang sudah ibu siapkan"
Setelah mengucapkan hal itu, ia pun berjalan keluar dari kamar Alisha.

Alisha, memandang kepergian sosok wanita paruh baya yang sudah di anggap nya sebagai ibu kandung nya sendiri, meski ibu Aisyah bukan ibu kandung nya tapi kasih sayang yang di berikan oleh ibu Aisyah tidak kurang dari seorang ibu kandung.

Setelah bersiap Alisha keluar dari kamar nya dengan menggunakan gamis berwarna biru dengan hijab yang senada.

"Kak Alisha, kakak terlihat sangat cantik dengan baju itu, cocok" celetuk Suci saat melihat Alisha tengah berjalan kearahnya.

"Kakak mau ke masjid juga?" Tanya Dinda.

"Iya sayang, kakak akan ikut kalian ke masjid"

"Ya sudah kita berangkat sekarang" kata ibu Aisyah yang baru saja datang dari arah dapur.

"Tapi yang lain kemana Bu?" Tanya Alisha.

"Yang lain udah pada ke masjid kak, oh iya Bu setelah sholat Maghrib nanti ada kajian ustadz Adnan" kata Dinda.

"Wah bagus, sekalian kak Alisha juga bisa mendengar kan kajian ustadz Adnan" kata suci.

"Iya sayang, ya udah kita ke masjid sayang" kata ibu Aisyah.

**

Saat telah selesai melaksanakan kewajiban yaitu sholat Maghrib secara berjamaah.

Alisha kini tengah duduk di samping ibu nya, tiba-tiba seorang ibu menghampiri nya.

"Eh, nak Alisha ya?" Tanya Nya.

"I..iya Bu, ada apa yah?"

"MasyaAllah cantik sekali, ibu sampai pangling iya kan ibu-ibu?" Tanya nya kepada ibu-ibu yang lain.

"Alah paling dia pake hijab karena itu" jawab seorang ibu yang berada di shaf belakang.

"Maksud ibu apa?" Tanya ibu Dina.

"Maaf ya Bu, tapi saya dengar-dengar kalau yang jadi korban pemerkosaan malam itu adalah Alisha" jawab nya.

Alisha semakin menunduk malu, bagaimana bisa semua orang bisa tau tentang masalah ini.

"Astagfirullah, jangan suudzon dulu Bu, takutnya bisa jadi fitnah, bisa aja kan ibu dapat informasi yang salah, saya tau betul kalau Alisha bukanlah wanita seperti itu" kata ibu Dina berusaha memberikan pengertian.

"Ini itu bukan fitnah Bu, apa yang saya katakan itu semuanya benar, tapi ya kalau ibu memang tidak percaya ya sudah, tapi saya tidak mau jika perempuan ini masih tetap ada disini" seru nya.

Alisha masih menunduk dengan terisak.
"Nak jangan dengarkan apa pun yang orang lain katakan"
Kata ibu Aisyah, yang berusaha memberikan ketenangan kepada Alisha.

Alisha terus menggelengkan kepalanya dalam isaknya.
Ia berlari keluar dari masjid karena tak kuasa menahan rasa malu itu.

"Kak Alisha" panggil suci.
Namun tak di hiraukan oleh nya.

Ia hanya ingin menjauh dari orang-orang itu, ia malu dan juga merasa takut akan mendengar kan hinaan orang lain.

Ia juga tak pernah menginginkan hal ini terjadi padanya.

****

Bersambung....

Vote and coment jangan lupa.
See you next part.

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang