Tujuh

60 1 0
                                    


🥀🥀

'Dalam hidup kita tidak akan pernah luput dari yang namanya masalah, selama nyawa masih di kandung badan maka selama itu pula masalah akan tetap datang kepadamu

Dan yan perlu kamu lakukan adalah menghadapi nya bukan justru lari dari masalah itu'

🥀🥀

"Aku bisa menjamin bahwa dia akan meninggalkan mu" ucapnya pelan.

Deg.

Aku langsung berbalik dan terkejut saat mendapati ibu mertua ku kini tengah berdiri tepat di depan ku dengan melipat tangan di dada, dengan senyum miring.

"Mamah" lirih ku.

"Hah" ia menghela nafas.
"Kamu ini sangat keras kepala yah, sudah berapa kali ku katakan padamu jangan memanggilku dengan panggilan itu" lanjutnya pelan, namun terdapat penekanan pada setiap katanya.

Aku hanya menunduk mendengar perkataan ibu mertuaku.

"Tapi tidak masalah, lagi pula hubungan mu dengan anak ku akan segera berakhir" ucap nya.

"Apa maksud Mama? Aku sama mas Fahri gak akan pernah pisah" bantah ku.

Ia hanya tersenyum mendengar perkataan ku, dan berlalu pergi.

Aku hanya terdiam sambil menunduk.
Aku merasa takut, takut jika yang di katakan ibu mertua ku benar-benar terjadi.

Aku menggelengkan kepala ku berusaha menghilangkan pemikiran itu dari kepala ku.

"Sayang kamu kenapa?" Ucap seseorang di samping ku yang ku tahu bahwa itu adalah mas Fahri aku langsung memeluknya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Hei, ada apa?" Tanya nya lembut.
Aku hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban bahwa aku baik-baik saja.

"Ya udah, minuman buat ibu sama sofia belum jadi?" Tanya nya.
Aku langsung melepas pelukan ku dan segera membuat nya.
Dan mas Fahri bergabung bersama Sofia dan juga ibu nya.

Setelah selesai, aku segera membawakan minun untuk mereka.

"Oh Iyah, kalian kan baru saja bertemu setelah sekian lama, Fahri gimana kalau kamu ngajakin Sofia ngobrol di luar?" Saran ibu mertuaku sesaat setelah aku meletakkan nampan berisi minuman di atas meja.

"Nah bener tuh Ray, mau yah...lagian aku kan baru disini" pinta Sofia.

Sejenak mas Fahri diam.
"Baiklah, kalau gitu aku siap-siap dulu" ucap mas Fahri sambil berlalu ke kamar.

"Oh Iyah, alisha bergabung lah bersama kami disini" ajak Sofia.
Aku hanya menggeleng.

"Tidak, terimakasih aku akan membantu mas Fahri bersiap" ucap ku.

Saat baru saja menaiki beberapa anak tangga, terdengar ibu memanggil ku.

Aku menghentikan langkahku dan berbalik.

"Iya mah, ada apa?" Tanya ku.

"Gak,saya cuman menyarankan ke kamu untuk tidak ikut dengan mereka, atau kau hanya akan menjadi pengganggu" ucap nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kesucian Yang TernodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang