2🥀

1.6K 228 51
                                    

🎥🎥🎥

.
.
.
.
.

🍂🍂🍂


Pagi ini matahari tersenyum cerah, memperindah setiap komponen bumi yang sudah diciptakan oleh Tuhan sedemikian rupa. Tak terkecuali pemuda yang baru saja turun dari mobil mewahnya yang sudah terparkir rapi di area TXT Senior High School, untuk pertama kalinya ia menginjakkan kaki di sekolah itu.

'Kim Yeonjun'

Nametag itu terpasang rapi di seragam sekolahnya. Rambut birunya terlihat sangat cocok saat dipadukan dengan wajah tampannya. Softlens biru yang selalu ia pakai hanya untuk menghiasi komponen di wajahnya membuat tatapan matanya makin terlihat indah.

Siswa baru yang bernama Kim Yeonjun itu berjalan memasuki koridor-koridor sekolah. Dengan headset yang masih bertengger ditelinganya, membuat ia tidak mendengar satu pun bisikan-bisikan dari siswa/i disana yang sedang asik membicarakan yeonjun.

Yeonjun tampanlah, yeonjun kerenlah, yeonjun cool, yeonjun inilah, yeonjun itulah, dan sebagainya. Bagi yeonjun itu semua sudah biasa. Tapi tetap saja. Semuanya sama bagi yeonjun. Tidak ada yang menarik.

Tapi yeonjun memiliki sifat yang lumayan ramah. Setiap orang yang tersenyum padanya pasti ia balas juga dengan senyumnya yang mengandung kadar glukosa tinggi. Alias senyum manis.

Namun sebaliknya, jika orang disekitar yeonjun itu acuh tak acuh padanya, maka yeonjun akan melakukan hal yang sama. Bagi yeonjun, dirinya adalah cermin. Apapun yang orang lakukan padanya, maka itu juga yang akan ia lakukan pada orang tersebut.

Tak jarang juga yeonjun hanya bersabar dan menahan emosi saat ada orang yang iri padanya lalu mengajak baku hantam. Tapi yeonjun hanya diam. Dia tidak mau melukai wajah sempurnanya.

Eits! Jangan salah paham. Yeonjun seperti itu bukan karena yeonjun tidak bisa berkelahi. Yeonjun pernah baku hantam dengan gurunya dulu karena gurunya serba menyalahkan yeonjun atas kesalahan yang bahkan tidak yeonjun perbuat. Aneh. Oke lanjut.

Intinya yeonjun orang yang random sifatnya. Kadang baik, kadang cuek, kadang juga ganas.

Yeonjun sampai disebuah ruangan. Ruang guru. Yeonjun belum tau dia akan masuk ke kelas yang mana. Jadi ia memutuskan untuk langsung bertanya ke gurunya langsung. Ia melepaskan headsetnya lalu mencari seorang guru yang mungkin bisa membantunya.

"Mmm, permisi pak." sapa yeonjun ramah ke salah satu guru yang terlihat muda. Tapi guru itu hanya diam dan tetap membaca buku.

"Permisi bapak?" yeonjun mencoba sabar. Tapi tidak ada jawaban.

"Anjir, ni guru tuli atau gimana sih? Kan pangeran kesel!" batin yeonjun.

"Pak, bapak, bapak, bapak" panggil yeonjun sambil nyentuh pundak guru itu. Akhirnya guru itu merespon dan menatap yeonjun dengan tajam.

"Kamu manggil saya?" tanya guru itu dingin.

"Saya nyentuh bapakkan tadi?"

"Iya."

"Yaudah berarti saya manggil bapak."

"Bener juga." gumam guru itu. "Kamu mau apa?" tanya guru itu lagi.

"Begini pak-"

"WEIITTSSS!!! SEMBARANGAN YA KAMU MANGGIL SAYA PAKE EMBEL-EMBEL BAPAK! KAMU KIRA SAYA UDAH TUA HAH?!" yeonjun langsung disemprot gitu aja pake kata-kata. Mana telunjuk si bapak ada di bibirnya yeonjun lagi. Jujur, yeonjun tidak mengerti dimana letak kesalahannya.

My Bipolar Bunny... { YeonBin } 📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang