***
Cinta seperti kapas yang melembutkan rasa.
Seperti Pewangi yang mengharumkan masa.
Seperti melodi yang terdengar biasa.
Cinta bisa saja lupa akan tujuan awalnya namun apakah cinta bisa lupa dengan warnanya?***
Beberapa tahun yang lalu
Hujan musim dingin telah datang. Seorang gadis kecil berlari dengan bibir menggigil kedinginan dan berteduh di sebuah gubuk kosong tidak berpenghuni.
"Hai--" Sapa sosok laki-laki remaja yang juga berteduh di sana.
Gadis kecil itu melirik lalu memalingkan wajah tidak peduli. Wajah yang memerah di kedua pipi gadis itu sangat tampak karena kulitnya yang putih akibat kedinginan.
"Mau ku hangatkan?" tawar laki-laki remaja itu mengeluarkan bulu-bulu silumannya.
Gadis itu menatap tajam. "Pergi sana, aku tidak suka siluman dan aku mempunyai pacar." Bentak gadis itu lucu.
Laki-laki itu terkekeh pelan.
"Hahaha, kau sendiri siluman bodoh!" ejek laki-laki itu."Aku bukan siluman, aku hanya selalu di ikuti hujan." Elak gadis itu.
Laki-laki remaja itu semakin tertawa terpingkal-pingkal. Bagaimana ada seorang siluman menyangkal dirinya bukan siluman.
"Haha, ya sudah. Perkenalkan aku WengFang siluman rubah bagian utara. Kau?" ucap laki-laki remaja bernama WengFang itu.
"Angel." Gadis bernama angel menjawab ketus.
"Nama yang cantik seperti orangnya." Goda WengFang.
"Cih, aku sudah mengatakan kalau aku punya pacar." Bentak angel.
"Maksudmu, seorang manusia yang selalu kau intip di luar sana, haha ..." ledek WengFang.
WengFang sering melihat gadis ini keluar masuk dunia siluman ketika dia tengah berburu. Karena penasaran dia mengikuti Angel dan menyadari bahwa gadis ini sedang jatuh cinta dengan seorang manusia.
"Dasar penguntit." gerutu Angel.
WengFang tertawa melihat gerutuan imut Angel. Tidak lama hening hanya terdengar suara hujan. WengFang mengamati Angel yang kukuh dengan pendiriannya. Dia memeluk tubuhnya sendiri sembari menggerutu kecil, WengFang merasa jengah lalu menarik tubuh Angel kepelukannya.
'dingin' batin WengFang.
"Hei, apa-apaan kau!" Bentak angel di pelukan erat WengFang.
"Tenanglah, jangan keras kepala. Kau kedinginan dan hampir mati beku." ucap WengFang.
"Cih, mana ada siluman hujan mati beku karena kedinginan." Gerutu Angel
WengFang tertawa di sela-sela pelukannya.
"Sekarang kau mengakui dirimu siluman." Ejek WengFang.Angel mendengus kesal. Jujur saja dia menikmati pelukan hangat dan bulu-bulu lembut WengFang.
"Berhenti meledekku. Aku sudah terbiasa seperti ini, jadi lepaskan." Angel mencoba kembali melepas kukungan WengFang.
"Tidak, sampai hujan reda." Tegas WengFang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find a Partner (End)✓
FantasyWei Fengying dan Jiang Jiazhen adalah seorang sahabat. Mereka memiliki kekasih Guo Jiali dan Li Mei. Ketika berita besar terdengar marak di beberapa Ibu Kota, hilangnya para wanita muda, Guo Jiali kekasih Wei Fengying menghilang. Wei Fengying merasa...