Chapter 20

39 9 1
                                    

Musim semi telah datang, bunga-bunga kembali bermekaran. Sudah seminggu semenjak kejadian itu.
Jiang Jiazhen duduk di pinggir kasur mengamati wajah gadis yang sangat dicintainya itu, Li Mei.

"Bangunlah sayang, aku merindukanmu ..." gumam Jiang Jiazhen merapikan rambut yang menutupi wajah Li Mei.

Li Mei tidak sadarkan diri selama seminggu. Saat ini mereka telah kembali ke kediaman Aki Ming.

WengFang telah menghilang menjadi debu seiring hilangnya kesadaran Xie Wang. Malam itu semua telah berubah di banding sebelumnya. Hujan yang mengguyur seluruh wilayah siluman berhenti dan berganti dengan bunga-bunga sakura yang berguguran di langit.

Wilayah Siluman benar-benar aneh, hujan yang seharusnya menjadi air berubah menjadi rintikan bunga sakura yang mengharumkan wilayah Siluman.

"Zhen--" Panggil Aki Ming yang baru muncul dari balik pintu kamar.

Jiang Jiazhen menoleh.

"Bisa kita bicara sebentar." ucap Aki Ming.

Jiang Jiazhen melirik Li Mei sekilas lalu mengangguk dan meninggalkan kamar itu.

*
"Uhm, ada apa?" tanya Jiang Jiazhen telah duduk di ruang tamu bersama Aki Ming.

"Soal Li Mei, kau tahu 'kan?" ucap Aki Ming ragu.

Jiang Jiazhen mengangguk.

"Itu masa lalu orang tuanya. Li Mei hanyalah manusia setengah siluman." Lanjut Aki Ming.

"Aku tahu. Aku tidak akan meninggalkan Mei apapun itu." Jiang Jiazhen yakin.

"Syukurlah, Li Mei sangat mencintaimu. Ku harap kau bisa menjaganya." ucap Aki Ming.

Jiang Jiazhen mengangguk.

"Dan keputusan pemimpin telah keluar. Kalian harus segera meninggalkan wilayah Siluman." Lanjut Aki Ming.

"Baik, tapi bagaimana dengan Mei?" Balas Jiang Jiazhen.

Aki Ming tersenyum. "Dia akan terbangun bulan purnama nanti."

***
Di tempat lain

Wei Fengying mengamati Guo Jiali dari kejauhan tengah duduk di bangku taman sambil melamun.

Matanya sembab akibat menangis. Wei Fengying ingin menghampiri Guo Jiali namun keinginan hanya sebatas keinginan. Dia tidak bisa menghampiri Guo Jiali dengan keadaan seperti itu.

"Jia ... kenapa? Kenapa harus dia?" Gumam Wei Fengying.

Air mata kembali meluncur di pipi Guo Jiali.

"Hiks ... maafkan aku Xie Wang." Racau Guo Jiali.

Setiap Guo Jiali teringat tentang Xie Wang, dia menangis tiba-tiba. Sudah seminggu seperti ini. Sudah seminggu dia kehilangan dan tidak bertemu Xie Wang, dia merindukan pria itu.

Lui Changyi muncul dari balik pintu dan melangkah menghampiri Wei Fengying yang tengah mengamati Guo Jiali yang terlihat kacau.

"Kuatkan hatimu, kau sudah melakukan hal yang baik." Ucap Lui Changyi menepuk bahu Wei Fengying.

Ya, Wei Fengying dan Guo Jiali memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Wei Fengying tidak ingin mengikat Guo Jiali dalam keadaan seperti itu. Wei Fengying sadar bahwa hati Guo Jiali bukan untuknya lagi. Wei Fengying merasakan sakit di hatinya, tapi dia lebih sakit lagi ketika melihat Guo Jiali menangis dan menderita seperti ini.

"Jia, aku mencintaimu. Jangan membuat dirimu menderita seperti ini." Gumam Wei Fengying.

Lui Changyi merangkul bahu Wei Fengying menenangkannya. Lui Changyi dapat merasakan perasaan yang dirasakan Wei Fengying, mencintai seseorang yang tidak mungkin mencintaimu, itulah yang mereka rasakan.

Find a Partner (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang