Chapter 17

15 8 1
                                    

***
Saat rindu bukanlah apa-apa
Untuk apa rasa itu ada
Kebenaran bukanlah segalanya
Kejujuran itulah topik utamanya
Jadi bisakah kau rela?
***

Angin malam menerpa wajah Guo Jiali. Guo Jiali duduk di dekat perapian untuk menghangatkan diri.
Guo Jiali menatap iri melihat Xi Zhun dan Xi Maizi tengah bermesraan dari tempat yang tidak jauh darinya.

"Belum tidur?" tanya Xiao Zhan mengambil tempat dan duduk di sebelah Guo Jiali.

"Aku belum mengantuk." Ucap Guo Jiali datar.

"Uhm." Xiao Zhan mengangguk dan ikut menatap ke arah pandangan Guo Jiali.

"Mereka benar-benar pasangan suami-istri yang harmonis." Lanjut Xiao Zhan.

Guo Jiali menoleh menatap wajah Xiao Zhan.
"

Apa kau tidak memiliki kekasih?" tanya Guo Jiali penasaran.


Seketika raut wajah Xiao Zhan berubah menjadi sendu lalu tersenyum kecut.

"Dulu, tapi dia telah meninggal." Balas Xiao Zhan.

Guo Jiali terkejut dan merasa tidak enak menanyakan hal yang membuka luka lama Xiao Zhan. "Uh maaf." Guo Jiali menunduk menyesal.


Xiao Zhan tersenyum kecil melihat reaksi Guo Jiali. "Tidak apa. Aku sudah terbiasa."

Xiao Zhan menatap Guo Jiali dalam.

Guo Jiali mengangkat wajahnya dan pandangan mereka bertemu. Xiao Zhan dan Guo Jiali menatap satu sama lain cukup lama hingga terdengar suara langkah yang semakin mendekat.

Xiao Zhan dan Guo Jiali bangkit dari duduknya. Dia melihat Xi Zhun dan Xi Maizi telah berdiri di depannya.

"Kalian dengar, seseorang tengah menghampiri tempat ini." Ucap Xi Zhun.

Xiao Zhan mengangguk dan bersikap waspada. Siapa tahu kalau langkah itu adalah sekumpulan monster atau siluman, atau bahkan lebih parah pemberontak yang mencuri.

Xi Zhun menyuruh Xi Maizi dan Guo Jiali mundur agar bersembunyi di belakang mereka.

*

Wei Fengying, Jiang Jiazhen, Lui Changyi, dan Yi Ming tengah mengitari hutan terlarang itu.

"Hati-hatilah." ucap Lui Changyi pada Yi Ming yang hampir tersandung akar karena gelap.

"Sebaiknya kita mencari tempat untuk beristirahat dulu." Ucap Wei Fengying.

Wei Fengying menatap Jiang Jiazhen yang masih diam dari tadi.

"Zhen ... tenanglah, kita akan menyelamatkan Li Mei." Ucap Wei Fengying menenangkan sambil merangkul bahu sahabatnya.

"Aku khawatir karena tidak merasakan keberadaan Li Mei lagi." Gumam Jiang Jiazhen pelan dan cukup terdengar oleh Wei Fengying.

"Apa maksud---" Ucapan Wei Fengying terhenti ketika mendengar seruan Yi Ming.


Find a Partner (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang