Dinginnya udara malam membuat tubuhnya semakin menggigil, entah berapa lama perempuan itu berdiri di depan pintu rumahnya menunggu orang yang dia cintai, laki-laki yang entah sama memikirkan dirinya atau tidak dia tetap bertahan, dia pasti kuat melawan kedinginan malam dia yakin suaminya akan pulang.
"Kau Dimana Oppa..."gumam Jisoo khawatir
....
Di lain tempat seorang pria yang seharusnya pulang menemani istrinya di rumah justru malah menghasilkan waktu dengan wanita lain
Bercinta yang seharusnya tidak terjadi di antara mereka malah berakhir di malam ini Suho masih menatap wanita di sampingnya. Oh ya Tuhan dia benar-benar bercinta dengan wanita yang bernama Irene yang tertidur di sampingnya. Suho tidak merasa menyesal sama sekali melakukan itu karena dia masih sadar betul saat melakukannya dia juga menginginkan tubuh Irene, setiap pergerakan matanya menelusuri setiap kulit putih Irene rahang, leher, punggung, dadanya.
Oh ya Tuhan lihat betapa bejad dirinya memberi kissmark sebanyak itu di tubuh Irene, wanita yang tertidur lelap. Dan betapa bahagia dirinya telah mendapat milik Irene yang tidak pernah tersentuh oleh pria manapun dia tahu wanita itu masih suci sebelum dialah yang merenggut kesuciannya dan itu membuatnya cukup lega walaupun dia tahu Irene wanita seperti apa tapi dia sudah bersyukur.
Suho tahu sebentar lagi wanita itu akan segera bangun dia harus mandi sebelum wanita itu bangun.
Setelah sepuluh menit Suho keluar dengan badan yang segar tubuhnya pun sudah wangi dia melihat tempat tidurnya yang sudah kosong dimankah wanita itu.
Mungkin Irene harus pergi cepat, Suho mengambil anduk kecil di lemari untuk mengeringkan rambut basahnya tanpa aba-aba sebuah tangan melingkar di pinggangnya.
Suho lantas berbalik mendapat sosok wanita yang sempat dia cari
"Ah...kukira kau sudah pergi" ucap Suho
"Belum, aku masih ingin di sini... tidak papah kan?" Ucap Irene dengan nada rendah
Anggukan Suho membuatnya tersenyum Tangannya masih setia memeluk pinggang pria itu dan tidak ada penolakan dari sang pria
"Sini biar aku bantu..." Tangannya langsung beralih mengambil anduk kecil di tangan Suho lalu dia mengeringkan dengan lembut
Sedangkan sang pria hanya bisa tersenyum memperhatikan gerak gerik wanita di depannya
"Kau hari ini pergi ke kantor?" Ucap Irene dengan kesibukannya
"Tidak, aku akan istirahat saja" jawab Suho dan langsung di pahami Irene
"Lalu kau bagaimana? Ingin pulang?" Giliran Suho bertanya
Irene menghentikan keringan pada rambut Suho lalu meletakkan handuk itu ke tempat keranjang kotor dan mengambil satu kaus oblong putih untuk Suho pakai
Suho masih setia memperhatikannya
"Pakai baju ini dan setelah itu segera sarapan" ujar Irene memberikan baju itu padanya
"Kau belum menjawab pertanyaan ku" ucap Suho sedikit sebal
"Apa kau akan memberi tumpangan aku malas untuk pulang ke rumah" u cap Irene dengan nada malas
Suho tersenyum remeh
"Tidak masalah, kau boleh tidur di sini kalau kau memang tidak punya rumah, asalkan ada imbalannya" ucap Suho langsung di tatap Irene
"Aish...aku punya rumah andai saja kemarin masih hak milik ku tapi sudah di tempati oleh orang lain dan apa imbalan yang kau mau?" Irene menatap Suho menunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞"
RomanceSejujurnya aku tak ingin berada dalam situasi seperti ini. Aku juga tak ingin pertemuan ini berakhir luka. Aku hanya ingin kau tahu, bahwa ada seseorang yang sedang menguatkan hatinya karenanya. Karena keputusan yang kau pilih, ia ingin kau memberi...