Kehilangan (LAGI)

2.4K 89 1
                                    


"Sayang, ayo cepat bangun nanti kau akan terlambat masuk ke sekolah" teriak Krystal.

Tapi Asher masih saja terlelap dan memeluk gulingnya.

"Asher, apa kau tidak dengar ibu bilang apa? Cepat nak, bangun. Ayo bersiaplah berangkat ke sekolah"

Krystal menarik tangan Asher dan menggendongnya menuju kamar mandi, Krystal membuka kaos Asher dan menyiramnya dengan air. Asher langsung membuka matanya.

"Dingin, ibu. Bbrrrr"

Krystal hanya terkekeh.

"Kau lanjutkan sendiri, setelah siap langsung turun ke bawah yah"

Asher terdiam dan merajuk.

"Asher"

"Iya ibu"

Krystal keluar dari kamar Asher.

"Sehun, apa kau sudah siap?"

Sehun masih mengutak-atik laptopnya.

"Hei, sayang. Apa kau sudah siap?"

"Sudah, apa kau tidak lihat aku telah memakai kemejaku?"

Krystal memperhatikan tubuh Sehun.

"Astaga! Dasimu belum kau pasang, sayang"

Krystal mengambil dasi dan memasangkannya di kerah baju Sehun.

"Asher dan kau sama saja selalu bergantung padaku, jika aku tidak ada bagaimana? Kenapa kalian tidak bisa mengurus diri kalian sendiri sih?" gerutu Krystal.

Sehun langsung memeluk tubuh Krystal.

"Hei, kau ini bilang apa? Baru tadi pagi kau mengatakan jika kau telah mencintaiku, kini kau mengeluhkan sikap manjaku"

Krystal hanya terkekeh, Sehun menangkup wajah Krystal dengan tangannya. Dia mendekatkan wajahnya untuk mencium Krystal. Krystal memejamkan matanya.

"AYAH" teriak Asher.

Krystal menahan tawanya sementara Sehun hanya mendengus kesal.

"Hei. Anak itu tidak bisakah dia menunggu sebentar saja di luar sana? Setidaknya membiarkan ayah dan ibunya berciuman sebentar" kesal Sehun.

Krystal langsung mencubit perut Sehun, dia hanya terkekeh.

"Sudah sana, pergi"

Sehun hanya mengangguk. Krystal menatap kepergian suami dan anaknya itu.

"Mungkin memang sudah waktunya aku membuka hatiku untuk Sehun"

Krystal tersenyum, dia mengambil sesuatu di atas lemarinya, sebuah kotak yang sangat besar. Dia menatap benda-benda yang ada di dalam kotak itu, dia mengambil selembar foto, dia menatapnya lirih dan meneteskan airmatanya.

"Kau jahat. Kau benar-benar jahat. Padahal aku selalu menunggumu, bertahan untukmu. Tapi selama lima tahun kau tak pernah memberiku kabar. Kau jahat, Kai"

Krystal menaruh kembali foto Kai ke dalam kotak itu. Dia lalu menutup kotak itu dan menaruhnya kembali ke atas lemarinya.

"Ternyata kau memang tak pernah bisa membuka hatimu untukku, Krys. Kau masih mencintai dirinya, padahal aku sangat bahagia saat kau mengucapkan jika kau mencintaiku, tapi ternyata aku salah. Hatimu selalu terpaut oleh dirinya dan kenangan manis tentangnya"

Sehun tadi memutar kembali mobilnya untuk mengambil berkas yang tertinggal, namun yang dia lihat sungguh membuat hatinya sakit.

Sehun pergi kembali menuju kantornya. Dia mengemudikan mobilnya dengan sangat gelisah. Pikirannya selalu tertuju pada Krystal yang masih belum bisa menerima kehadirannya. Sehun terus melamun.

"Aaaaaaaaa"

Mobil Sehun menabrak sebuah tiang listrik di pinggir jalan.

***

"Maaf nyonya, nyawa pasien tidak dapat diselamatkan"

Krystal menjatuhkan dirinya.

"SEHUN" teriaknya.

Krystal menghampiri Sehun dan memeluknya erat. Memeluk tubuh Sehun yang sudah terbujur kaku.

"AYAH" teriak Asher.

***

Krystal masih bersedih atas kematian suaminya itu, tubuhnya melemah dan hanya terdiam.

"Krystal" ucap seseorang.

Krystal langsung menoleh.

"Kakak"

"Ssstt berhenti menangis, Krystalku adalah gadis yang kuat yah"

"Kak, mengapa di saat aku mulai membuka hatiku untuk Sehun, Tuhan malah mengambil nyawanya? Nampaknya Tuhan memang tak ingin melihatku bahagia" ucap Krystal dengan masih menangis.

To be continued....

PLEASE, REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang