Rasa Yang Sama

942 80 3
                                    


Kai menghentikan mobilnya di sebuah apartemen yang lumayan cukup mewah, dia berjalan lebih dulu dari Krystal dengan menggendong tubuh Asher yang sudah terlelap.

"Ayo. Krystal. Masuklah"

Krystal hanya mengangguk, dia memasuki apartement milik Kai.

"Anggap saja apartemen ini milikmu dan jangan sungkan"

Kai merebahkan tubuh Asher di kamar.

Kai lalu menghampiri Krystal.

"Istirahatlah, jika kau butuh sesuatu kau bisa hubungi aku di nomor ini"

Kai menyodorkan sebuah kartu nama.

Krystal hanya mengangguk.

Saat Kai ingin pergi keluar tapi dia memutar kembali tubuhnya untuk menghadap ke arah Krystal.

"Krys. Ini kartu kreditku. Jika kau dan Asher butuh sesuatu kau boleh memakainya"

Krystal hanya menggeleng.

"Tidak, Kai. Tidak perlu. Aku bisa membiayai Asher sendiri"

Kai mengernyitkan alisnya.

"Kau yakin? Memangnya kau bekerja?"

Krystal hanya mengangguk.

"Iya Kai. Aku bekerja sebagai customer service, jadi kau tak perlu khawatir. Aku pastikan Asher akan hidup berkecukupan"

Kai hanya mengangguk, dia tidak bisa memaksa Krystal. Karena dari dulu sifat Krystal memang tak pernah berubah, masih sama. Tidak mau meminta tolong jika dia masih mampu, maka dari itu Kai salut dengan prinsip hidup Krystal.

"Baiklah"

Kai melangkahkan kakinya keluar.

Krystal mengunci pintu apartemen itu. Dia menghampiri Asher yang sudah terlelap.

"Ibu janji akan selalu membuat Asher bahagia" ucapnya lirih dengan membelai wajah Asher.

***

"Kau bodoh sekali, Kai! Mengapa kau tidak jujur saja dengan perasaanmu jika memang kau sangat mencintai Krystal? Kau masih menginginkannya! Lagi pula diantara kalian ada Asher dan dia membutuhkan sosok seorang ayah, bukan? Kau bodoh sekali Kai" ucap Kai meneriaki dirinya sendiri.

Sedari tadi Kai masih terdiam di mobil, dia terus merutuki dirinya sendiri. Dia menyesal mengapa tidak jujur kepada Krystal mengenai perasaanya itu.

"Aku bingung dengan perasaanku sendiri, Krys. Aku akui jika aku masih mencintaimu, perasaanku masih sama seperti yang dulu" ucap Kai dengan meneteskan airmatanya.

***

Krystal masih duduk diam di ranjangnya, dia memperhatikan foto Kai yang terpajang di nakas itu. Krystal mengenggam erat foto pria yang sangat dia cintai, dia meneteskan airmatanya.

 Krystal mengenggam erat foto pria yang sangat dia cintai, dia meneteskan airmatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PLEASE, REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang