Penebusan Dosa

928 84 2
                                    


"KRYSTAL" teriak Kai setelah sampai rumah Krystal.

Wanita itu menoleh, Kai masih mengatur nafasnya.

"KAU? SIAPA KAU? DIMANA KRYSTAL?" teriak Kai.

Luna menghampiri Kai.

"Krystal? Kau mencari janda itu? Dia sudah tidak tinggal disini lagi. Karena ini bukan rumahnya, ini rumah milik adikku. Jadi aku yang berhak untuk tinggal disini"

Kai membulatkan matanya tak percaya, setahu Kai, Sehun adalah anak yang mandiri. Dia berjuang dari nol sampai jadi pengusaha sukses seperti sekarang.

"Oh. Jadi setelah adikmu sukses kau baru mengakuinya, nona? Dan setelah adikmu tiada kau merebut hartanya yang bukan menjadi hak milikmu itu?"

"Apa maksudmu? Luna itu adikku, adik kandungku. Jadi akulah yang berhak untuk tinggal di rumah ini dan menguasai seluruh hartanya. Bukan si janda dan anaknya itu. Lagi pula dia tidak berhak atas harta Sehun, anak itu bukan anak kandung Sehun"

"Oh, benarkah? Sepertinya kau telah menyelidiki semuanya saat kau tau bahwa adikmu telah tiada? Jadi kau tiba-tiba kembali untuk mengambil hartanya, bukan begitu?"

Luna benar-benar geram.

"Pergi kau dari sini, atau akan aku panggilkan polisi karena kau telah menganggu kenyamananku"

Kai hanya terkekeh.

"Tak usah kau suruh, aku juga akan pergi. Kita lihat saja nanti, siapa yang akan angkat kaki dari rumah ini"

Kai memutar tubuhnya meninggalkan Luna. Luna hanya menatap Kai dengan geram.

***

Di mobil...

Bola mata Kai terus berputar ke kanan dan ke kiri jalan untuk mencari keberadaan Krystal. Hatinya benar-benar gelisah, bagaimanapun juga Krystal tetap menjadi wanita yang selalu ada di dalam hatinya. Wanita yang sampai saat ini masih selalu dia cintai. Dan yang lebih membuatnya gelisah, kini Krystal pergi dengan membawa Asher yang ternyata adalah anak kandungnya Kai bukan Sehun.

Tapi mengapa Kai tidak pernah ingat jika dia melakukan hal itu kepada Krystal. Dia benar-benar tidak mengingat akan hal itu. Kai terus melajukan mobilnya dengan sangat cepat. Dia mencengkram erat stir mobilnya. Pikirannya kalut, hatinya benar-benar amat gelisah.

***

"Ibu. Kita mau kemana?" rengek Asher.

"Jangan banyak bertanya, Asher. Ikuti ibu saja"

"Asher lelah bu, Asher lapar, mau makan"

Krystal mengambil dompet di tasnya itu, matanya membulat saat dompetnya kosong bahkan kartu kredit dan atmnya pun tidak ada.

'Benar-benar keterlaluan dia, bahkan dia sudah menyiapkan segalanya'

Krystal menatap lirih putranya itu. Asher terus meringis sambil memegang perutnya yang terasa sangat lapar.

"Ibu. Kita ke tempat bibi Naeun saja"

Krystal sejenak berpikir, dia lalu menggeleng.

"Tidak sayang, ibu tidak ingin merepotkannya lagi"

"Lalu kita akan pergi kemana, bu?"

Tiba-tiba sebuah tangan menarik lengan Krystal.

"Akhirnya aku menemukanmu, Krys" ucapnya.

"Paman" teriak Asher.

Bocah kecil itu langsung berlari menghampiri Kai dan memeluknya erat.

Kai menggendong tubuh Asher.

"Ayo Krystal. Ikut denganku. Sebentar lagi akan turun hujan. Kasihan Asher"

Krystal tak menjawab, dia heran dengan sikap Kai yqng tiba-tiba berubah menjadi sangat ramah, berbeda dengan Kai yang dia temui kemarin.

"Hei, apa yang kau pikirkan? Ayo ikut aku"

Kai melangkahkan kakinya dengan cepat memasuki mobilnya, Krystal membuntuti Kai dari belakang.

Krystal sedikit canggung duduk di samping Kai, dengan memangku Asher.

"Kita mau kemana, Kai?" tanya Krystal memecah keheningan diantara mereka, karena Asher sudah terlelap.

"Ke apartemenku, nanti kau dan Asher tinggal saja disana untuk sementara waktu"

"Tapi Kai—"

"Jangan menolak, aku sudah tau jika kau diusir oleh kakaknya Sehun"

Krystal menatap lirih ke arah Kai yang masih fokus mengendari jalannya.

"Apa kau sudah tau mengenai semuanya?"

Kai hanya mengangguk.

"Asher anakku, kan?"

Krystal diam, dia memalingkan wajahnya.

"Kau tenang saja, aku tak akan merebut kebahagiaanmu. Aku hanya ingin memperbaiki kesalahanku di masa lalu saja. Anggap saja ini adalah sebuah penebusan dosaku padamu"

Krystal menelan ludahnya. Dia sedikit kecewa Kai mengatakan itu. Dia pikir Kai masih mencintainya dan mau menerimanya kembali, tapi Krystal memang terlalu banyak berharap. Kai hanya melakukannya sebagai penebusan dosa saja.

'Maafkan aku, Klee. Aku tidak pantas untuk hadir kembali di hidupmu. Aku takut jika aku masuk kembali ke hidupmu malah akan menambah masalah baru bagi hidupmu. Aku tak ingin kau dan Asher menderita lagi. Aku sangat mencintaimu, Klee' batin Kai.

To be continued...

PLEASE, REMEMBER METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang