Zonnebloem #Satu

158 12 3
                                    

Selamat membaca Zonnebloem🌻

Jangan lupa vote + comment-nya yaa!

***

"Ulangan kali ini pasti lo yang nilainya paling tinggi nomor satu se-SMA Pelita, Rum. Satu sekolah juga tau." Ucap Maya yang baru saja duduk di kursinya.

"Gak boleh gitu, semua orang berhak jadi nomor satu. Lagian ya, ini pas tahun kedua, gue terus yang dapet peringkat pertama." Ucap Arum menatap satu persatu temannya yang kini tengah mengelilingi dia.

"Arum!"

Tiba-tiba saja Vina muncul dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Kenapa sih? Kaya abis dikejar setan lo." Ucap Nasya bingung, sama dengan yang lain.

"Nilai ulangan paling tinggi nomor satu se-SMA Pelita, bukan lo." Ucap Vina sangat berhati-hati.

"Hah? Serius lo? Gak mungkin lah!" Ucap Maya yang terkejut dengan pernyataan Vina. Tak hanya Maya, seisi kelas juga dibuat terkejut karena setiap ulangan, Arum lah yang mendapatkan nilai tertinggi.

"Sumpah, gue baru dari mading. Nilainya udah keluar." Ucap Vina meyakinkan.

Vina, Maya dan Nasya menatap Arum yang juga menatap mereka.

"Kan udah gue bilang, semua orang berhak jadi nomor satu." Ucap Arum santai dengan senyuman manis khas dirinya.

Ketiga temannya itu hanya diam lalu saling bertatapan satu sama lain.

"Udah ah, gue mau tau siapa yang gantiin posisi gue." Ucap Arum lalu pergi menuju mading diikuti ketiga temannya itu.

Belum saja sampai ke mading, ada seorang siswi yang menghampiri Arum.

"Rum, lo bukan yang pertama." Ucap seseorang itu sambil memegang pundak Arum dan tanpa ekspresi apapun.

"It's okay, kak. Gapapa. Di sekolah ini bukan cuman ada satu kelas doang." Jawab Arum yang lagi-lagi santai dengan senyumnya.

Seseorang yang dipanggilnya dengan embel-embel 'kak' itu adalah Rachel. Kakak kelas Arum yang dikenalnya sejak MOS dan kak Rachel yang menjadi senior pembimbingnya.

Arum sudah menganggap kak Rachel sebagai kakak kandungnya sendiri. Kak Rachel selalu membantu Arum kapanpun Arum kesusahan. Kak Rachel bukan orang yang pintar, tapi dia orang yang sangat baik dan sopan pada siapa saja.

Dan yang seperti kalian baca, Arum anak yang pintar. Sampai semester ke-tiga, Arum selalu menjadi peringkat pertama nilai ulangan tertinggi se-SMA Pelita. Semua tau Arum, semua kenal Arum.

Tapi di semester ke-empat ini, posisi Arum digantikan oleh orang lain dan Arum menjadi posisi kedua. Orang lain sangat terkejut saat tau itu, tapi Arum bahkan sangat santai. Kalian bisa menggambarkan sendiri seperti apa karakter Arum.

"Yaudah kak, aku ke mading dulu ya." Ucap Arum pamit pada Kak Rachel. Sementara Kak Rachel hanya mengangguk.

"Permisi Permisi." Ucap Arum dan teman-temannya yang berusaha masuk dari sela-sela kerumunan siswa di depan mading.

Arum melihat daftar urutan nilai ulangan tertinggi semester 4 se-SMA Pelita. Dan benar saja, posisi Arum yang biasanya teratas kini menjadi posisi kedua. Dan orang yang berhasil menjadi posisi pertama adalah,

ZonnebloemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang