Zonnebloem #Delapan

26 6 0
                                    

Selamat membaca Zonnebloem 🌻

Jangan lupa vote + comment-nya yaa!!

***

"Makasih ya, Kak, udah jengukin Bunda" ucap Arum sambil mengantarkan Kevin ke luar ruang rawat.

"Samasama. Yaudah, gue balik, ya"

"Mau dianter?" Ucap Arum menawarkan.

"Nggak usah, lo jagain Bunda aja"

"Oke" ucap Arum sambil mengangguk.

"Eh, Besok kamu sekolah nggak?"

"Sekolah sih kayaknya, Kak. Emang kenapa?"

"Dari sini?"

Arum hanya mengangguk mengiyakan.

"Gue jemput ya besok"

"Hah, gak usah kak" ucap Arum spontan menolak tawaran Kevin.

"Kenapa? Takut gebetan lo marah?" Tanya Kevin sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Gebetan? Siapa? Amar? " Tanya Arum sambil mengingat-ngingat, tapi hanya Amar yang diingatnya.

"Kok Amar? Maksud gue kan dokter muda itu" ucap Kevin sedikit terkejut.

"Hah"

"Ohh, atau Amar memang gebetan lo, ya?"

"Hah"

"Hah heh hah heh mulu. Yaudah, gue pulang, ya"

Arum hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum malu karena keceplosan tadi.

Setelah Kevin pergi, Arum kembali masuk ke dalam ruang rawat Bunda. Sekarang sudah jam 8 malam, Bunda sedang tidur, Uwa sedang pulang untuk mengambil baju seragam Arum. Sedari tadi, Arum duduk bersama ponselnya yang digenggam dengan wajah yang sedang bingung.

Arum mulai mengetikkan sesuatu di ponselnya lalu menempelkan ponselnya ke telinga. Dia sedang menelfon seseorang.

"Halo, May" ucap Arum yang sudah tersambung dengan sambungan telfon.

"Rum, katanya Bunda lo masuk rumah sakit ya? Kok lo nggak ngabarin gue sih?" Oceh Maya yang baru mengangkat telfon dari Arum.

"Ya ini gue mau ngasihtau. Daritadi itu gue panik, jadi gak kepikiran ngabarin siapa-siapa. Emang lo tau dari siapa?"

"Biasa, pangeran berkuda lo" ucap Maya meledek. Yang dimaksud adalah Kevin.

"Ish, jangan gitu ah"

"Hahaha. Jadi, gimana keadaan Bunda, Rum?"

"Alhamdulillah udah mendingan, May. Kata dokter kecapekan, banyak pikiran" ujar Arum sambil menghela nafasnya gusar.

"Lo yang sabar ya, gue yakin apapun masalahnya, pasti semua bisa diatasi" ucap Maya memberi semangat.

"Thanks ya, May. Tumben pemikiran lo lurus malem ini" ledek Arum sambil tertawa kecil.

"Yeuu, jadi selama ini pemikiran gue zigzag gitu?" Ucap Maya kesal. Arum hanya tertawa.

ZonnebloemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang