Selamat membaca Zonnebloem 🌻
Jangan lupa vote+comment-nya yaa!!
Apa liat-liat? Mau eug colok matanya?
-nasya***
Amar melihat jam tangannya sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tak terasa sudah hampir satu jam mereka berbincang.
"Rum, saya pulang, ya" bisik Amar pada Arum.
Arum melihat jam tangannya dan menyadari jika sudah sore.
"Ohh, yaampun udah sore. Yaudah, gue anter, ya" ucap Arum menawarkan.
"Nggak usah, kamu jagain Bunda aja" tolak Amar.
"Bunda ada Uwa yang jagain kok"
"Nggak usah, Rum, gapapa. Saya bisa sendiri"
"Yaudah deh. Aku anter ke depan aja, ya"
Amar hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Tante, saya permisi pulang, ya. Udah sore" pamit Amar pada Bunda.
"Iyaa, makasih ya udah mau jengukin Tante. Hati-hati di jalan" ucap Bunda sambil tersenyum.
"Aku anter Amar ke depan dulu ya, Bun" ucap Arum lalu mempersilahkan Amar jalan lebih dulu.
"Anter sampe sini aja" ucap Amar yang baru keluar dari ruang rawat bersama Arum.
"Gapapa aku anter sampe depan rumah sakit aja, ya"
"Gak usah, gapapa"
"Rum?" Panggil Leo yang baru saja datang.
Arum tidak habis pikir dengannya. Pasien di rumah sakit ini tidak hanya Bundanya, tapi Leo sering sekali datang ke ruang rawat Bunda. Sehari bisa sampai 3 kali Leo datang dengan tujuan mengecek kondisi Bunda.
"Ngapain, Le?" Tanya Arum.
"Mau ngasih tau, Bunda udah bisa pulang hari ini" ucap Leo datar.
"Ohh, makasih ya, Le"
"Yuk, Mar" ucap Arum yang tetap ingin mengantar Amar dan mengabaikan Leo yang masih berdiri di sana.
"Kamu urusin Bunda aja, saya bisa ke depan sendiri" ucap Amar.
"Beneran gapapa?"
Amar hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Yaudah, deh" ucap Arum cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zonnebloem
RandomZonnebloem diambil dari bahasa Belanda yang artinya bunga Matahari. Bunga Matahari sendiri memiliki arti kesetiaan. Karena penampang bunga ini selalu setia mengikuti arah matahari bersinar. Dia juga memiliki warna kuning yang identik dengan arti keh...