Zonnebloem #Tiga

56 7 0
                                    

Selamat Membaca Zonnebloem 🌻

Jangan lupa vote + comment yaa!

Jangan lupa vote + comment yaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi Arum

Visualisasi Amar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Visualisasi Amar


***

"Bun, aku berangkat sekarang ya" ucap Arum pamit pada Bundanya yang masih menyiapkan sarapan.

"Loh, kok cepet? Sarapannya gimana?" Tanya Bunda bingung. Nggak biasanya Arum berangkat ke sekolah secepat ini.

"Ada piket kelas, Bun. Nanti Arum sarapan di sekolah aja ya" ucap Arum sambil memakai sepatunya.

"Tumben banget. 2 tahun kamu sekolah, baru ini Bunda tau kamu berangkat cepet karena piket" ucap Bunda

"Sekalian olahraga pagi, Bun" jawab Arum sambil senyum-senyum. Bunda hanya menggelengkan kepalanya.

"Arum berangkat ya, Assalamualaikum" ucap Arum lalu mencium tangan dan pipi Bundanya.

"Waalaikumsalam"

Pagi ini Arum berangkat ke sekolah dengan memesan ojek online. Biasanya dia diantar Bunda pakai mobil, sekalian Bunda berangkat ke kantor.

Oh iya, belum lama ini Arum tinggal hanya berdua dengan Bundanya, setelah Ayahnya pergi entah kemana. Tapi Arun nggak pernah menunjukkan bahwa dia sedih, begitupun Bundanya.

Oke lupain, cerita itu bukan di part ini. Itu for your information aja.

Selama 2 tahun Arum SMA, baru hari ini dia sampai ke sekolah pagi sekali. Asli, cuman ada Pak Banu, si penjaga sekolah yang pertama kali dilihat Arum di sekolah. Belum ada siapa-siapa, langit pun warnanya belum terang.

Arum mulai masuk ke dalam sekolah. Menyusuri lorong kelas, naik ke lantai dua karena kelasnya ada di lantai dua. Dia jalan dengan perlahan, sambil melihat kanan kiri depan belakang berulang kali.

ZonnebloemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang