Bulan mencintai Bintang. Bagi Bulan, hanya Bintang yang bersedia menerima dirinya dan menemaninya saat malam. Bintang menerima cinta Bulan dengan senang hati, mereka hidup bersama menyinari bumi dengan bahagia.
Bulan dan Bintang hidup senang diangkasa lepas. Memang disana gelap, bahkan cahaya benci dengan angkasa, hanya Bintang yang bisa menerima angkasa.
Bulan sangat bersyukur karena Bintang mau hidup berdampingan dengannya. Itu tandanya, Bulan tidak akan kesepian lagi.
Suatu hari, Bintang tidak sengaja pergi dari Bulan, dan itu membuat Bulan panik. Bulan ingin mencari Bintang, tapi Bulan tidak bisa.
Bulan tidak bisa menghianati janjinya pada Matahari untuk tidak pergi meninggalkan Bumi. Jahat sekali bukan si Matahari ini? Membiarkan Bulan sendirian dan harus terus menjaga Bumi.
"Matahari, aku harus mencari Bintang," ucap Bulan memelas.
Matahari menggeleng. "Tidak. Kau sudah berjanji pada ku untuk terus menjaga Bumi."
Bulan marah, ia merasa tidak adil. Kenapa ia harus menjaga Bumi sedangkan Bumi saja mengabaikannya. "Kenapa aku harus menjaga Bumi yang bahkan tidak memperdulikan aku?"
Bulan melampiaskan amarahnya kepada sang Matahari. Sedangkan Matahari hanya melihatnya dengan pandangan sayu. "Bumi lebih berharga dari Bintang mu, Bulan."
"Lebih berharga? Bagaimana bisa kau bicara seperti itu? Bintang telah menemaniku selama ini, dia selalu bersinar untuk ku. Dia menerima cinta ku! Sedangkan Bumi? Coba katakan, apa dia pernah berbicara pada ku? Tidak pernah Matahari! Tidak!"
Bulan memandang Matahari dengan tidak percaya. Sungguh, Bulan tidak bisa mengerti kenapa Matahari sangat menyayangi Bumi. Bumi bahkan tidak pernah memandangnya, tersenyum saja tidak pernah.
Kenapa Matahari sangat sayang pada Bumi? Kenapa Matahari mengatakan kalau Bintang tidak lebih berharga dari Bumi? Bulan tidak mengerti.
"Bulan, kau ingat kenapa kau disuruh menjaga Bumi?" tanya Matahari lembut.
Bulan terdiam sembari memandang Matahari. Pikiran Bulan sekarang terbang ke masa lalu, saat mereka pertama kali diciptakan oleh Tuhan. Saat itu, Tuhan membuat mereka berdua di waktu yang sama.
Seiring waktu, kedua nya tumbuh dan bermain. Bulan sangat senang memiliki Bumi sebagai temannya. Bulan berjanji akan menjaga Bumi, pada saat itu hanya Bumi yang berada di samping Bulan.
Bulan sangat menyukai saat Bumi bercerita bagaimana makhluk besar nan tinggi yang tinggal di dalamnya hidup. Atau, saat Bumi bercerita bagaimana lucunya pergantian musim. Bulan sangat menyukai apapun yang Bumi ceritakan. Bulan tau Bumi sangat cantik, sangat.
Bulan selalu muji Bumi.
Waktu demi waktu, Bulan dan Bumi beranjak besar. Jarak diantara mereka kian melebar. Suatu hari, Bulan bertanya pada Bumi.
"Kenapa kau menjauh dari ku?"
"Aku memiliki manusia yang harus ku jaga."
"Kenapa? Aku lebih dulu ada dari manusia itu, kenapa kau memilih mereka Bumi?"
"Sama seperti dirimu. Aku diutus Tuhan untuk menjaga manusia," jawab Bumi dengan pelan.
Bulan memandang sendu Bumi. "Tapi, manusia-manusia itu, malah merusak mu, Bumi. Kenapa kau masih mau menjaga mereka?"
Bumi tersenyum. "Bulan, kamu tidak akan mengerti."
"Apa? Apa yang tidak akan ku mengerti? Selama ini aku selalu mendengar cerita mu, aku mengerti semuanya, Bumi. Kenapa sekarang kau berbicara begitu padaku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/213456642-288-k543540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOONCHILD | END
Fantasy[ S E L E S A I ] Dia tidak mengetahui apapun, tetapi dia harus bisa menyelamatkan semua nya. Dia sudah hidup lebih dari 3 kali, tetapi dia tidak mengetahui nya. Dia memiliki kewajiban, tetapi dia tidak mengetahui nya. Lantas, bagaimana ia bisa meny...