pelik yang tak terpeluk

27 1 0
                                    

Aku tidak tau pasti , mulai kapan aku menyukaimu , seperti dimana ombak laut berakhir dimana hujam turun dan dimana matahari terbenam dan terbit . aku sungguh tidak tau .
Aku yang selalu memandangi indah parasmu dari jauh . melihatmu tersenyum riang membuatku ikut senang , entah kenapa saat aku tak lagi melihat senyum di wajahmu dan yang ada hanya kemuraman, aku merasa begitu pilu begitu tak berguna. Harusnya aku menghampirimu memelukmu menyandarkan wajahmu pada bahu ini menyembunyikan wajah murammu dalam pelukku. Membiarkanmu menangis hingga hatimu merasa lega. Tapi aku yang berengsek ini tak punya keberanian sedikitpun, Dasar pecundang.
Kamu yang terlampau indah hingga membuat diriku lupa bahwa aku bukan siapa-siapa.
Kurasa tuhan nyaris begitu sempurna menciptakanmu dan itu menjadi kenyataan terpahit bahwa aku jauh dari kata pantas untuk dirimu.
Bagaimana mungkin sesempurna dirimu mau berjalan berdampingan dengan seorang pecundang sepertiku. Yang mau menyapamu saja butuh waktu berminggu-minggu untuk memantaskan diri.
Bergulat dengan beribu bayang ketakutan bahwa kau akan merasa tak suka kan tak akan terlihat lagi. Aku terlalu takut kau akan menghilang dari pandangan mataku . dan aku berfikir alangkah lebih baiknya kau tak pernah taubahwa segala tentangmu selalu menjadi topic utama dalam segala khayal dan mimpiku. Biar semua terbungkus rapi dalam anganku dan aku bisa terus memangdangimu dari sini, di pojok taman ini.

Rue outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang