Ah.. bagus sekali aku rasa hari ini akan sangat cerah, pagi-pagi begini matahari sudah bersinar sangat terang, aku menarik tirai dan membuka jendela kamar, ah...benar-benar pagi yang cerah.
Aku turun lalu mengambil segelas air putih dan bergegas untuk mandi.
Kali ini aku tidak akan bisa lagi bermalas-malasan, sudah saatnya giat untuk belajar, aku sudah memutuskan, aku akan ikut ujian masuk universitas. Seusai mandi aku langsung turun untuk berangkat sekolah, memang masih terlalu pagi sih untuk berangkat.” sarapanlah dulu, masih terlalu pagi untuk berangkat”
ibu mengambilkan nasi untukku, tidak menyangka sungguh aku sudah berbaikan dengannya kemarin aku melihatnya menangis begitu keras di depan pusara nenek.
Hatiku luluh aku membawanya pulang dan dia menceritakan semua semuanya. Setelah itu aku begitu merasa bersalah telah bersikap tidak baik padanya selama ini. Dan mulai sekarang aku akan berusaha menjaga dan tidak akan membiarkannya menangis lagi.“ ibu masak apa..?,
“ ibu hanya memasak beberapa sayuran yang ada di lemari pendingin.”Ibu memberikan semangkuk nasi penuh untukku, sungguh seperti aku tidak pernah makan nasi saja, aku hanya tersenyum melihatnya. Beberapa hari selang kejadian itu kami sering makan bersama setiap paginya, dan malam harinya karna aku harus bekerja separuh waktu, ibu selalu menyiapkan makanan untukku sebelum tidur.
“ ibu, aku..berencana untuk ikut ujian masuk universitas, menurutmu bagaimana?”
Ibu menambahkan banyak sekali telur untukku, lalu tersenyum dan dia bilang.
“ maka, kamu harus banyak makan, makan yang banyak agar bisa kuat belajar.”
Kami tertawa bersama, dan melanjutkan makan, di iringi obrolan-obrolan kecil.
Kali ini aku berangkat sekolah naik sepeda, biasanya sih aku lebih suka naik bus tapi karna aku harus ke toko buku seusai sekolah jadi aku naik sepeda saja, aku mau membeli beberapa buku latihan ujian masuk universitas.
“ jun …Juna “
adit berlari menghampiriku yang usai memarkirkan sepeda di samping sekolah.
“ tumben lo naik sepeda “
dia menepuk setir sepedaku.
“ oh..gue mau ke toko buku ntar pulang sekolah, lo mau temenin gue ? “
aku menggodanya karna aku tau dia adalah satu-satunya temanku yang sama sekali tidak perduli dengan belajar, baginya sekolah adalah taman bermain.“ ogah dah apa asiknya pergi ke toko buku “
Kami tertawa bersama dan berjalan bergegas masuk kelas karna bel masuk sudah berbunyi.
Akhirnya bunyi yang ditunggu-tunggu semua siswa terdengar, bunyi yang bagaikan pahlawan, bunyi yang di cintai semua siswa, bunyi yang membangunkan pasukan tidur kelas bahasa, bel pulang sekolah.“ Dit… gue duluan “
aku menepuk bahunya, dia hanya mengangguk. Adit memang seperti itu kalo sudah main game, tidak ada yang bisa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel.
Aku berjalan bergegas menuju parkiran untuk mengambil sepeda . tiba-tiba ada yang menepuk pundak ku dari belakang.“ hey…”
“ oh…hey:”
Ternyata kamu, tidak ku sangka aku bisa bertemu denganmu disini batinku dalam hati. Aku terus saja tersenyum, seperti orang bodoh.
“ maaf membuatmu kaget”
Dia tertawa kecil memperlihatkan deretan-deretan putih giginya yang rapi.
“ nga papa kok, oh iya kok kamu bisa ada disini ?.
Aku bertanya keheranan ko bisa dia berada di sekolahku yang hanya khusus untuk anak lelaki.
“ ah…itu , tadi pagi aku melihatmu memasuki gerbang sekolah ini sambil menuntun sepeda mu, aku mau mengembalikan ini, aku rasa kamu akan membutuhkannya “
“ terima kasih”dia mengeluarkan syal dan payung yang kemarin aku beri padanya dari dalam tasnya dan memberikannya padaku . aku menerimanya dan memasukkannya kedalam tas .
“ sebenarnya aku mau mengembalikan itu dari kemarin tapi aku tidak tau namamu ataupun alamat mu, aku menunggumu di taman tempat kita bertemu tapi kamu tidak nongol-nongol juga “
” maaf jadi lama mengembalikannya”“ hey…kenapa minta maaf, orang kamu nga salah ko”
Kita berjalan bersama, saling menyeimbangkan langkah kita berdua, keluar dari area sekolah.
“ jadi siapa namamu “
“ namaku juna “
“ oh..juna nama yang indah, juna “
“ aku Arum “
Dia mengulurkan tangannya padaku, selayaknya orang pertama mengajak berkenalan. Aku menerimanya, kita saling berjabat tangan dan tersenyum bahagia .
lalu melanjutkan berjalan hingga ujung jalan dimana gerbang sekolah berdiri.“ oh iya kamu sekolah dimana “
“ aku sekolah di depan itu “
“ sekolah khusus wanita ?.”
Dia tersenyum dan mengangguk,“ aku duluan ya”
Aku mengangguk, dia berjalan setengah berlari sambil melambaikan tangannya, benar-benar periang tidak dilihat dari jauh ataupun dekat dia sungguh seorang yang periang. Setelah dia berlalu aku bergegas ke toko buku membeli beberapa buku latihan ujian tes masuk universitas.
![](https://img.wattpad.com/cover/213462472-288-k259057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rue out
RomanceWanita surga yang nyaris sempurna, yang membuat hatiku semakin merana saat melihatnya . Dialah pemenang yang sesungguhnya.akankah aku berani mengutarakannya.