berlari padamu

17 1 0
                                    


Pulang sekolah , aku masih memiliki beberapa jam lagi untuk waktunya pergi bekerja separuh waktu . karna waktu begitu panas aku membeli beberapa eskrim . seperti biasa aku akan duduk di pojok taman melihat orang-orang tertawa riang , oh …aku melihatmu tidak aku melihat senyummu sangat cantik , kamu berjalan dengan riang sambil mendengarkan music dari handsadmu ,terlihat sangat bahagia . kamu duduk di kursi itu kursi kesukaanmu ,sebenarnya apa sih yang kamu dengarkan ,hingga membuatmu tidak berhenti tersenyum . dan berhasil memebuatku tidak berhenti terpukau . dari sekian lama peperangan pikiran dan hati aku memutuskan untuk mendekatimu, apa salahnya mencoba, tapi aku terlalu takut sesuatau dalam tubuhku berdetak lebih kencang, membuatku grogi setengah mati . hah aku harus mendekatinya , harus . aku berjalan lalu duduk di sampingmu tapi kamu tidak menyadarinya dan masih tetap asyik dengan musikmu.

” oh yatuhan “ dia terkejut melihatku yang tiba-tiba duduk di sampingnya .

“ ah, maaf “

“ emh…gapapa ko, emh.. ada apa ya sepertinya kamu mau mengatakan sesuatu? “

“ ah, itu emh,,, aku penasaran , dengan lagu apa yang kamu dengarkan ,Kmu terlihat sangat menikmatinya “ aku mencari-cari alasan, aku tidak bisa berkata-kata ini terlalu mendebarkan .

“ ah.. lagu ini yang membuatmu penasaran , mau mendengarkan bersama? “
ya diriku kumohon jangan terlalu berdebar .

“ emh…boleh juga ?.
Dia memberikan satu handsantnya dan kami mendengarkannya bersama, sangat indah . dan ini untuk pertama kalinya aku berada sanagt dekat denganmu, hari yang seperti mimpi. Namun moment itu tidak bertahan lama, tidak disangka hujan tiba-tiba turun ,aku menarik tangannya, kami berlari bersama menuju gazebo taman .

“ kamu ngapapa “ tanyaku  melihatnya sedikit basah.

“ aku ngapapa ko “
Karna cuaca yang selalu meleset dari perkiraan, aku selalu membawa payung dalam tasku , hanya sekedar untuk berjaga .

“ aku harus pergi sekarang “ dia berpamitan padaku

“ tapi hujan belum berhenti “

“ ngapapa, ini mendesak aku duluan ya “
Ah tunggu aku menarik tangannya, mencegahnya menerjang hujan .

“ tunggu sebentar, aku ada sesuatu “ aku mengeluarkan sebuah syal dan payung kecil dari dalam tasku.

“ pakai ini , nanti kamu bisa flu “ aku memakaikan syal untuknya

“ loh kamu nanti gimana “

“ aku ngapapa, aku bisa menunggu hingga hujan selesai.”
Dia tampak bingung dengan tindakanku

“ cepat nanti kamu bisa telat, hati-hati”

“ trimakasih, aku pergi “ dia berlalu pergi.

Ah…kenapa lama sekali hujan ini , mana aku sudah hampir telat untuk bekerja. Kalau sampai telat aku bisa kena marah ini, aku memutuskan untuk menerjang hujan saja ketimbang harus mendengarkan omelan rekan kerjaku yang telat berganti shif denganku.

Rue outTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang