Prolog

62 14 0
                                    


Jimin menghela nafas sebentar sebelum memasuki sekolah barunya. Ia benci sekali harus berada ditempat itu.

"Sabar Jim, kau hanya satu tahun saja bersekolah disini." Jimin menyemangati dirinya.

Kaki pemuda itu melangkah maju memasuki gerbang sekolah. Namun, sebelum ia melewati gerbang Jimin sempat mengeryit heran sekaligus bingung. Pasalnya sekolah itu sepi sekali, seperti bukan sekolah.

"Selain aneh, sekolah ini juga menyeramkan seperti kuburan." gumam Jimin menelan air ludahnya.

Jimin melanjutkan langkahnya kembali. Dan alangkah terkejutnya dia, saat melewati gerbang. Gerbang itu tertutup dengan sendirinya dan bukan hanya itu saja tiba-tiba sekolah itu menjadi ramai. Padahal jelas-jelas dengan mata kepala Jimin sendiri ia melihat bahwa sekolah itu sangat sepi.

Jimin jadi merinding. Mendadak ia susah bernafas. "Tidak mungkin. Tidak mungkin." Jimin menggeleng-gelengkan kepala.

Refleks pemuda itu membalikkan tubuhnya dan berusaha membuka gerbang sekolah tersebut. Satu-satu tujuannya ialah pulang. Bagi Jimin ini semua gila, tak masuk akal. Bagaimana mungkin dia bersekolah disini?

Sialnya gerbang tak bisa dibuka, padahal dengan sekuat tenaga Jimin membuka gerbang. Jantungnya semakin berdetak tidak karuan. Ia benar-benar dalam situasi yang menegangkan.

"Jangan buang tenagamu untuk gerbang itu,"

Jimin tersentak kaget mendengar suara seorang wanita. "Siapa kau?"

"Sepertinya kau manusia. Yeahh teman manusiaku bertambah lagi!" gadis itu bersorak senang.

"Apa maksudmu?" tanya Jimin bingung.

"Kau tidak taunya? Ini adalah sekolah para setan~" gadis itu berbisik tepat ditelinga Jimin.

"APA!?"

[][][]

Yeayy aku kembali dengan membawa cerita baru dengan genre horor

Semoga kalian suka yaaa

Semoga kalian suka yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEKOLAH SETANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang