Prolog

428 30 1
                                    

Sungai terlihat sangat tenang. Matanya menerawang langit malam yang dihiasi bintang, sangat indah. Ia menggosok-gosokan lengannya berusaha menepis rasa dingin yang menusuk tulangnya. Mereka masih diam, terlihat sibuk dengan pemikirannya masing-masing. Sesekali gadis itu melirik Pria di sebelahnya, untuk melihat seperti apa raut wajahnya? Selama beberapa bulan terakhir mengamati raut wajah Pria itu menjadi hobi baru bagi Irene, Pria ini, orang yang berhasil mengubah dirinya sepenuhnya.

"Apa kau menyukaiku?" Sontak suara berat itu menusuk ke telinga gadis itu, dan tentu kalimat itu berhasil membuat jantungnya bergemuruh tak karuan. Sekali lagi Ia menoleh kearah Pria itu—Chanyeol—dan pandangan pria itu masih menatap lurus.
Irene tak mampu menjawab pertanyaan itu. Lidahnya terasa kelu, apa Ia terlalu kentara? Kini Chanyeol menatap Irene, tatapannya terlihat tidak biasa, sikap menyebalkannya seakan tertinggal entah di mana. Chanyeol pernah menyakan hal itu sebelumnya, tapi yang satu ini terasa berbeda, tidak ada senyum konyol di sana, ataupun tawa khas-nya yang merendahkan.

"Irene," Kini matanya terlihat berkaca, matanya berubah menjadi sedikit merah muda. Irene masih berusaha mencerna situasi ini. Kenapa situasinya menjadi seperti ini? Ini kali pertamanya melihat Chanyeol seserius ini. "Jangan menyukaiku." Kata Pria lalu mengalihkan pandangannya seakan tak sanggup menatap manik Irene lagi.

"Kenapa," Kini gadis yang hanya diam itu bersuara, Ia memandangi buku-buku kukunya, lalu memutuskan untuk mengungkapkan semuanya sekarang, toh, Ia sudah tertangkap basah jika menyukai Pria di sebelahnya. "Setidaknya berikan aku alasan kenapa aku tidak boleh menyukaimu?"

Tatapan mereka bertemu. Irene sangat ingin memeluk Pria ini. Menghangatkan tubuhnya di pelukannya, dan menumpahkan semua beban berat yang Ia tanggung di dada Chanyeol. Bukankah sungguh kejam melarang Irene menyukainya? Apa ini yang dinamakan kalah sebelum bertempur?

Irene gagal untuk tidak menangis. Dadanya terlalu sesak hingga Ia tidak sanggup lagi untuk berpura-pura kuat, sebutir air mata lolos begitu saja tanpa aba-aba. Sekarang gadis itu hanya bisa menunduk, dan menelan dalam-dalam rasa malunya—tangan itu menyentuh bahunya lembut—memutar pelan tubuhnya agar menghadap sang pemilik tangan,

"Alasannya, kau akan menyesal jika menyukaiku. Aku tidak sebaik yang kau pikirkan."

Lalu Pria itu melingkarkan tangannya di tubuh Irene, menyelimuti tubuh Irene dan kehangatan menjalar.

"Berhentilah sampai di sini."

TBC

Permulaan dari comebacknya Chanrene guys.
Inget votenyaa💝💝

Music In You (PCY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang