[Author's POV]
Pelajaran yang membosankan masih berlangsung, gadis-gadis itu jujur tidak merasa nyaman dengan lingkungan di sekolah yang 'normal' ini."Ughh masih lama ga sih?" tanya Bian yang sudah mulai lelah dengan segala ocehan guru.
"Sabar," ucap shiel sambil menarik nafas panjang kemudian menghembusannya perlahan.
Ya, gadis-gadis ini terpisah mereka masuk ke kelas yang berbeda, Rashiel dan Bianca masuk di kelas yang sama, Sierra dan Clarissa masuk di kelas yang sama.
Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi, Bian dengan eye roll-nya pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke depan kelas.
"Cih, belagu banget si," umpat seorang gadis yang dari awal memang tidak senang dengan kehadiran Bianca dan Rashiel.
Gadis itu pun berjalan mendekati shiel dan bian.
"Eh anak baru," ucap seorang gadis yang sengaja menyandung shiel.
Bian yang melihat Shiel diperlakukan seperti itu tidak terima dan membalas perbuatan gadis tersebut,
"Haha, iya, emang kita anak baru, kenapa?" Bian menatap gadis itu dengan tatapan yang sangat tajam dan membuat gadis itu jatuh pingsan.
Semua orang yang melihat pun langsung berlari ke arah gadis itu dan membantunya, mereka juga sangat bingung apa yang telah terjadi, mereka tidak bisa menyalahkan Bian, karena mereka melihat Bian tidak melakukan apa-apa.
Shiel yang paham dengan apa yang Bian lakukan pun langsung menarik Bian keluar kelas dan berbicara dengannya.
"Kontrol emosi lo Bian, lo paham kan kalau kita ketauan gimana? jangan sembarangan menggunakan sihir lo itu!" Jelas Shiel dengan tegas.
"Iya iya sorry, itu anak udah kelewatan soalnya." ucap Bian sambil menunduk.
"Huhh, udah lah, mending kita fokus sama misi kita, waktu kita ga banyak, inget itu!" tegas Shiel lagi.
Bian hanya mengangguk dan kemudian mereka berjalan menemui kedua temannya.
Tanpa mereka sadari, seseorang mendengar percakapan mereka berdua.
****
[Sierra's POV]
Pelajaran baru aja selesai, gue sama Clarissa rencananya mau ke kelas Bian sama Shiel, tapi tadi mereka chat, supaya ketemuan di kantin aja.
Di perjalanan ke kantin, gue dan Clarissa ga sengaja ke senggol sama dua orang, cewek dan cowok yang lagi lari-lari ga jelas gitu.
Gue sih gak kenapa-kenapa, tapi Clarissa sampe jatoh, reflek gue langsung bantuin, karna jujur gue kaget juga.
Clarissa yang baru aja berdiri langsung teriak ke arah dua orang tadi, "WOI! PUNYA MATA GA LO?!"
Kedua orang tadi langsung balik badan, si cewek langsung berjalan ke arah kita, diikuti sama si cowok.
"Eh maaf ya, sumpah ga sengaja, kalian gapapa kan?" tanya si cewek.
"HEH! GAPAPA MATA LO! GUE JATOH YA!" bentak Clarissa yang kesal.
"Clar udah lah, santai," ucap gue yang coba menenangkan Clarissa.
"Ga bisa lah ra, nih dua orang ga punya mata emang!" bentak Clarissa lagi, dan kali ini dia sampe nunjuk dua orang itu.
"Woii, sans dong," ucap si cowok sambul menurunkan tangan Clarissa.
"Aduhh pokoknya maaf banget yaa, kita beneran ga sengaja," ujar si cewek
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Magic
FantasyKisah dari empat orang siswi Hyterio yang terkenal akan kehebatan nya memainkan tongkat sihirnya. Mereka berbeda dari murid lainnnya...... my third story!!!!! please support me always guys! i hope you enjoy it read my first story, Three weirdo's :)