vania 11

39 10 0
                                    

**
"Vania!." Panggil aji sambil berteriak
"Iya ayah." Saut vania
"Turun sayang makan!." Perintah rinjani dengan suara sedikit keras namun tetap lembut
"Iya-iya bun vania turun sekarang." Balas vania

Vania langsung bergegas keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan.

"Selamat malam ayah, bundah." Sapa vania sambil tersenyum
"Selamat malam sayang." Balas aji dan rinjani
"Gimana sayang tadi sekolahnya?." Tanya aji
"Seru yah, oh iya ayah vania udah dapet temen baru loh yah." Balas vania dengan nada gembira
"Oh bagus dong, jadi putri kesayangan ayah ngga kesepian lagi." Ujar aji sambil menyantap makanannya
"Iya ayah." Balas vania sambil tersenyum
"Oh iya tadi sekolah kamu pulang lebih awal kan?." Tanya aji

Mendengar pertanyaan aji vania sontak kaget dan menghentikan aktivitas makannya.

"I-iyah ayah e-emang kenapa yah?." Tanya vania dengan grogi
"Iyah soalnya tadi siang ayah mampir ke caffe terus ayah ngeliat anak muda sepantaran kamu juga di caffe, ayah pikir mereka itu bolos sekolah." Ujar aji sambil melihat kearah vania

Mendengar perkataan aji, vania bernafas lega karena aji tidak mengetahui kalo vania ada di sana.

"Kamu tadi langsung pulang kan?." Tanya aji dengan nada dingin dan tatapan tajam
"I-i,,,," sebelum vania melanjutkan perkataannya rinjani langsung menyela pembicaraan mereka
"Kalo lagi makan jangan sambil ngobrol!." Ujar rinjani

Mendengar perkataan rinjani, vania langsung tersenyum dan bernafas lega.

"Bundah emang pengertian." Batin vania sambil tersenyum
"Bundah, ayah vania pamit ke atas dulu yah." Pamit vania
"Udah makannya?." Tanya rinjani
"Udah ko bun." Balas vania
"Iya udah, inget jangan malam-malam tidurnya." Ujar rinjani
"Iya bundah." Balas vania sambil tersenyum

Sebelum ke kamarnya vania mencium pipi bundah dan ayahnya.

"Sebelum tidur enaknya baca novel kali yah." Ujar vania sambil mengambil sebuah novel

Vania membaca novel sampai larut malam dan tertidur pulas dengan posisi novel yang masih ada ditangannya

**
"Vania!." Panggil rinjani sambil mengetuk pintu kamar vania
"Vania bangun sayang!." Ujar rinjani masih mengetuk-ngetuk pintu kamar vania
"Ko ngga di buka-buka yah, masih tidur nih anak." Batin rinjani

Tidak mendapatkan respon dari vania rinjani pun masuk kedalam kamar vania, dan kaget melihat posisi tidur vania, ya vania tidur bukan di tempat tidurnya melainkan tidur di lantai dan tangannya masih memegang buku novel yang semalam dia baca

"Ya ampun vania!." Ujar rinjani sambil memijat batang hidungnya
"Vania bangun sayang! Nanti kesiangan loh!." Ujar rinjani sambil menggoyang-goyangkan badan vania
"Ughtt bundah." Ujar vania sambil mengulet dan melihat bundahnya dengan mata sipit
"Bangun sayang! Nanti kesiangan loh!." Ujar rinjani
"Iya bundah." Balas vania sambil mengucek-ngucek matanya
"Ya udah langsung mandi terus nanti kalo udah selesai langsung turun!." Ujar rinjani
"Iya bundah." Balas vania sambil berjalan ke arah kamar mandi dengan mata yang masih tertutup

Melihat tingkah anaknya rinjani hanya menggelengkan kepalanya dan langsung keluar dari kamar vania, setelah 20 menit vania keluar dari kamarnya dan langsung menemui bundahnya di ruang makan

"Selamat pagi bundah." Sapa vania dengan ceria
"Selamat pagi sayang." Balas rinjani sambil tersenyum
"Lah ko bundah sendiri? Ayah mana bun?." Tanya vania sambil melihat sekelilingnya
"Ayah udah berangkat dari tadi pagi." Balas rinjani
"Ke kantor?." Tanya vania sambil mengoleskan selai ke roti yang ada ditangannya
"Ke pasar tadi." Balas rinjani tanpa ekspresi

"Hah pasar bun? Ngapain ayah ke pasar bun?." Tanya vania dengan muka cengonya
"Ya ampun vania! Lagian kamu ini ada-ada aja nanya ayah kemana, udah jelas-jelas ayah kamu pasti ke kantor." Ujar rinjani sambil terkekeh
"Yah kan vania nanya bun, lagian orang nanya kan ga ada salahnya bun." Ujar vania dengan wajah cemberut
"Udah-udah jangan banyak ngomong! Makan cepet! Ini udah siang nanti kamu telat loh!." Ujar rinjani
"Iyah bundah." Balas vania sambil menyantap makanannya
"Permisi non." Ujar  wanita paruhbaya
"Iya bi." Balas vania
"Mobilnya udah siap non." Ujar bi ina

Bi ina adalah seorang wanita paruhbaya yang menjaga vania dari bayi hingga tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik

"Iyah bi, vania kesana sekarang." Balas vania
"Makannya udah?." Tanya rinjani
"Udah ko bun." Balas vania
"Ya udah bun vania berangkat dulu yah." Pamit vania sambil mencium pipi bundahnya
"Vania tunggu!." Panggil rinjani
"Apa lagi bun?." Tanya vania
"Ini bekal buat makan siang nanti." Ujar rinjani sambil memberi kotak makan
"Bundah vania bisa makan siang di kantin nanti, ga usah bawa bekal lah bun." Balas vania
"Jadi ga mau terima bekal dari bundah?." Tanya rinjani dengan wajah sedih
"Iya bundah bekalnya vania bawa." Balas vania sambil mengambil kotak makan dari tangan bundahnya
"Ya udah bun vania berangkat dulu." Pamit vania yang langsung bergegas pergi

**
"Makasih yah pak." Ujar vania
"Sama-sama non." Balas pak urip sambil menutup pintu mobil
"Vania!." Panggil seseorang
"Hy." Balas vania sambil melambaikan tanganya
"Baru nyampe?." Tanya wanita itu
"Udah dari kemarin gw disini." Balas vania dengan muka datarnya
"Berarti lu ga pulang van? Lu ngga mandi dong?." Tanya wanita itu dengan melihat badan vania dari atas sampai bawah
"Tapi masa dari kemarin ngga mandi lu ngga buluk si? Lu masih cantik aja." Ujar wanita itu yang masih melihat badan vania
"Udah lah males gw." Ujar vania yang langsung meninggalkan sintia
"Eh van! Tunggu!." Teriak sintia
"Apa lagi si?." Saut vania dengan wajah datarnya

Hy gaes✋ maaf baru up lagi🙏 maapin kalo masih banyak typo🙏 jangan lupa like and vote yah😍👍




vaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang