vania14

22 3 4
                                    

"Habisan mukanya serius-serius amat! Jangan serius-serius bro nanti sakit." Ucap Indri yang langsung membuat mereka kebingungan
"Sakit?." Tanya Renita
"Ndri jangan bilang lu lagi bucin." Ujar Tasya
"Hahahaha." Indri hanya membalas dengan tawaan
"Ndri lu kenapa sih tumben banget." Ujar Andre
"Gw?."
"Tau ah ndri lu ngeselin banget hari ini." Ucap Andre
"Dih baperan ah." Ujar Indri sambil terkekeh
"Udah lah males gw." Ujar Renita yang langsung beranjak dari tempat duduknya
"Iya ren gw juga males banget, ke kelas kuy." Ajak Tasya
"Ya udah kita ke kelas dulu yah." Pamit Renita
"Mau gw anterin ga sya?." Tanya Andre
"Dih apaan sih lu." Balas Tasya
"Ini serius sya."
"Bodo ah, ayo buruan." Tasya langsung menarik tangan Vania dan renita
"Woy! Gw ditinggal?." Teriak Sintia
"Ya udah ayo." Balas Renita

**
"Van lu masih syok yah?." Tanya Renita
"Engga ko ren." Balas Vania
"Muka lu pucet Van." Ujar Tasya
"Mending lu ke UKS." Ujar Sintia
"Tumben pinter." Balas Tasya
"Baru tau dia." Balas Sintia
"Please lah ini bukan waktunya buat ribut!." Ujar Renita
"Ayo Van biar gw anterin lu ke UKS." Ujar Renita yang langsung menggandeng tangan Vania
"Engga usah ren, gw kuat ko." Balas Vania
"Lu serius?."
"Iya." Balas Vania sambil tersenyum
"Ngga Van lu harus tetep ke UKS!." Ucap Tasya
"Sya gw tuh ngga papa udah deh jangan lebay gitu."
"Yalaaa." Balas Tasya

Mereka berjalan menuju kelas XII mipa 1,  mereka mengikuti pelajaran dengan tidak semangat

"Gw laper." Ucap Sintia dengan nada lemas
"Perasaan tadi udh makan." Balas Tasya
"Laper lagi."
"Bentar lagi pulang! sabar!." Ucap Renita

Kring,,,,kring,,,,kring

"Akhirnya bunyi juga tuh bel." Ucap Sintia dengan nada gembira
"Lebay." Saut Tasya
"Libiy." Balas Sintia dengan memonyongkan bibirnya
"Ribut terus!." Ucap Renita
"Ya udah ayo pulang." Ucap Vania sambil menggendong tasnya

Mereka berjalan keluar kelas, tiba-tiba tangan Vania ditarik oleh seorang laki-laki

"Lepasin!." Ujar Vania sambil mengibaskan tangannya
"Gw anter yah." Balas Kevin sambil tersenyum
"Gw mau pulang sendiri." Balas Vania
"Lu apa-apaan si Vin!." Ujar Renita

Kevin langsung melirik sadis kearah Renita, Renita langsung menundukkan kepala

"Ayo!." Ajak Kevin sambil menarik tangan Vania
"Ngga mau!." Teriak Vania yang langsung mengibaskan tangannya
"Ayolaa sayang." Kevin langsung memegang pipi Vania

Plakkkkk,,,

Tamparan keras mendarat di pipi Kevin

"Lu nampar gw! Hah! Lu berani nampar seorang kevin?." Bentak Kevin

Kevin mendekatkan dirinya ketubuh vania, Vania berjalan mundur dengan mata yang berkaca-kaca

"Kevin!." Bentak Tasya
"Lu diem!." Bentak Kevin
"Jangan takut sama aku dong cantik."

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menepuk bahu Kevin, Kevin langsung membalikkan badannya

"Ada urusan apa lu sama gw?." Tanya Kevin dengan nada songong
"Mending lu jauh-jauh dari dia." Balas ilham sambil menunjuk ke arah Vania
"Jangan mentang-mentang lu anak donatur utama di sekolah ini, lu bisa merintah gw seenaknya!." Bentak Kevin

Renita mendekat ke arah Vania dan langsung memeluk Vania sambil menenangkan Vania

"Gw ngga suka kalo lu nyakitin cewe disini!." Balas ilham
"Dia siapa lu? Sampe lu perduli gitu sama dia?." Tanya Kevin
"Ko diem? Jangan jadi pengecut dong!." Ujar Kevin sambil tersenyum licik

Mendengar perkataan Kevin Indri langsung mendekati Kevin, dan menampar Kevin

Plakkk

"Lu jangan pernah keluarin kata-kata itu lagi! Apalagi lu bilang ke Kaka gw!." Ucap Indri
"Wow tangan  selembut ini ternyata keras juga yah." Ujar Kevin sambil mencengkram erat tangan Indri
"Lepasin tangan Ade gw!." Ilham langsung mendorong Kevin

Kevin terdorong keras dan terjatuh dilantai

"Gw tandain muka lu!." Kevin langsung pergi meninggalkan mereka
"Makasih ham." Ucap Vania
"Gara-gara lu Kaka gw dibilang pengecut!." Saut Indri sambil menunjuk ke Vania
"Indri!." Bentak Ilham

Indri langsung terdiam dan menundukkan kepala

"Ham gw boleh minta tolong ga?." Tanya Renita
"Apa?." Tanya balik Ilham
"Lu tolong anterin Vania yah." Pinta Renita
"Eh ga usah ren lagian nanti ada supir gw jemput." Ujar Vania
"Van Kevin tuh bisa aja ngelukain lu kapan pun!." Bentar Renita
"Vania pulang sama gw." Ujar ilham yang langsung membuat temannya melongo
"Ka, kalo Kaka anter dia aku sama siapa?." Tanya Indri
"Zi anterin Ade gw." Ucap Ilham sambil menunjuk kearah Fauzi
"Khmmm ada yang untung nih." Ucap Andre sambil melihat kearah Fauzi
"Udah-udah apaan si udah sore nih!." Saut Fikri
"Ya udah ayo pulang." Ajak Renita

Mereka berjalan menuju parkiran

"Bebeb Tasya lu ngga mau gw anterin gitu?." Tanya Andre
"Mending gw jalan kaki dari pada dianterin sama lu!." Balas Tasya
"Hilihh bilang aja mau tapi malu." Balas Andre sambil melirik ke arah Tasya, Tasya hanya membalas dengan lirikan sadisnya
"Ka hati-hati yah kalo ada apa-apa langsung telpon Indri nanti Indri langsung meluncur." Ucap Indri dengan muka khawatir
"Iyaaa." Balas ilham sambil mengacak-acak rambut Indri
"Zi anterin Ade gw sampe rumah, jangan kemana-mana langsung pulang!." Ujar ilham
"Siap."

Mereka menaiki kendaraan mereka masing-masing

"Nih pake." Ujar ilham sambil memberikan helm

Vania langsung mengambil helm dari tangan ilham, namun tidak Vania pakai, Ilham mengambil kembali helm dari tangan Vania

"Gw tadi bilang dipake bukan di pegang." Ilham langsung memakaikan helm, Vania hanya membalas dengan senyuman
"Ayo naik, malah bengong." Ujar ilham
"I-iya." Balas Vania dengan grogi
"Ternyata se cuek-cuek nya Ilham soswett juga yah." Batin vania

**
"Ini lurus atau belok?." Tanya Ilham, namun tidak ada jawaban dari vania
"Van?." Ilham langsung mengerem dan membuat Vania memeluk tubuh Ilham
"Udah sampe yah?." Tanya Vania yang langsung melihat sekelilingnya
"Ini bukan rumah gw ham."
"Lu dari tadi gw tanyain diem aja!." Ujar ilham berdecak kesal
"Maaf." Saut Vania
"Jadi ini belok atau lurus?." Tanya Ilham
"Belok." Jawab Vania

Mereka melanjutkan perjalanannya dan suasana kembali hening

Oke segitu dulu ya gays up'nya😅
Tunggu next up'nya 😉 jangan lupa vote and comen, fllw author juga yaa😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

vaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang