high school sweethearts ♡ Namjoon

55 8 0
                                    











        "Bisakah kita saling jujur saja? Aku punya syarat jika kau ingin menjadi kekasihku." Aku menatap seseorang yang ada di hadapanku.

Banyak hal yang terjadi ketika berada di sekolah menengah, contohnya kekasih. Pria yang ada di depanku sejujurnya aku tidak ingin dia menjadi kekasihku bukan karena aku tidak tertarik padanya, tapi dia sangat populer di sekolah dan dia adalah sosok impian para gadis, lalu kenapa harus aku?

"Jika kau pikir kau bisa menjadi satu-satunya cinta dalam hidupku, kau harus berjanji untuk selalu mencintaiku dan jangan pernah berpikir untuk meniduriku kalau tidak aku akan merobek wajah sialanmu." Aku berkata kasar agar dia menarik ucapannya, tapi dia tidak bergeming.

"Aku mencintaimu, dan akan selalu seperti itu." Dia tersenyum. Dan tentu saja jawabannya membuatku kesal.

Ya, bagaimana tidak. Namjoon adalah pria pintar, cerdas dan keren Siapa yang akan menolaknya, tapi meskipun hatiku menginginkannya aku tetap harus membuat diriku tidak terlihat mudah di depannya. Aku tidak ingin seseorang menyakitiku, jadi aku harus memikirkannya dan di saat dia meninggalkanku aku tidak akan terluka.

"Langkah pertama : kau harus menerima bahwa aku sedikit berbeda dan tidak waras.
Langkah ke dua : ini sia-sia jika pada akhirnya kau akan meninggalkanku.
Langkah ke tiga : beri aku semangat jangan mengolok-olok penampilanku.
Langkah ke empat : beri aku perhatian aku tidak suka di abaikan.
Jika kau tidak bisa melakukannya, pergilah berkencan dengan orang lain." Kataku, ketika menatapnya dengan penuh kemenangan.

"Aku bisa melakukan apapun untukmu." Dia tersenyum menyeringai.

"Namjoon-" Aku menjeda kalimatku dan menatapnya kesal.
"Kenapa kau ingin bersamaku. Banyak gadis yang lebih menyukaimu daripada aku." Kataku.

"Tapi jika hatiku menginginkanmu, bagiku orang lain tidak ada pengaruhnya." Namjoon melangkah mendekat.

Aku menatapnya dengan heran, sepertinya kata-kataku cukup kasar tapi kenapa dia tetap tidak menyerah.

"Kau gila." Aku memutar mataku.

"Karenamu."  Namjoon selangkah lebih dekat di depanku.

Aku mundur satu langkah tetapi dia menahanku dan menarikku ke arahnya lalu dengan cepat mengecup bibirku.
Aku terbelalak kaget dan dengan cepat mendorongnya, tapi terlambat ada banyak gadis yang sudah melihat. Sekarang aku akan jadi bahan bulian mereka atau sasaran kebencian mereka dan sebagainya.
Aku menghela nafas, sangat ingin menampar pipi pria ini tapi aku menahannya dan berjalan pergi.

"Tunggu aku pacar." Katanya sedikit berteriak.

Aku terus berjalan dan tidak memperdulikannya, Namjoon benar-benar gila.

___

Sekolah berakhir. Dan aku hanya bisa menghela nafas ketika sekolah sepi dan semua orang sudah pulang.

Aku kena detensi karena pagi-pagi aku datang terlambat. Ketika aku keluar menuju halaman sekolah tiba-tiba tiga orang gadis  menghalangi jalanku dan menatapku dengan kesal, aku sudah tahu apa yang akan mereka lakukan, mungkin tentang pria yang tadi pagi menciumku.
Aku mendesah kesal saat mereka berdiri di depanku.

"Minggir kau menghalangi jalanku." Kataku dan menatap dingin mereka.

"Apa karena kau sekarang kekasih Namjoon jadi kau berlaga seperti itu huh?" Gadis itu sedikit berteriak.

"Apa hubungannya, aku tidak kencan dengannya"

"Tidak kencan tapi kau menciumnya?" Gadis itu berkata lagi ketika dia mulai mendorong tubuhku dengan tangannya.

You're Love Became My Life √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang