_______
"Kau berengsek." Aku berteriak marah.
"Jaga ucapanmu Sarang." Yoongi sama marahnya denganku.
"Kau menyuruhku untuk menjaga ucapanku, di saat kau sendiri tidak menjaga mulutmu dan mencium orang lain?... Kau bajingan."
"Tidak seperti yang kau pikirkan, gadis itu yang menciumku." Yoongi mati-matian terus meyakinkanku.
Kesal, dengan marah aku menutup pintu kamarku mengabaikan kekasihku yang terus berteriak untuk membuka pintu.
"Sayang... Buka aku belum selesai bicara." Katanya dengan terus menggedor pintuku.
"Lupakan, aku tidak ingin bicara denganmu." Aku meneriakinya.
Aku bisa mendengarnya menghela nafas kasar, dan setelah itu pintu depan rumahku tertutup dengan keras.
Yoongi pasti sudah pergi. Aku membuka sedikit pintu kamarku untuk memastikan bahwa Yoongi benar-benar telah pergi, tapi seseorang mendorongku ke dalam. Aku terkejut, Yoongi memelukku dan terkikik."Sayang, maafkan aku! Tolong berhentilah marah." Katanya ketika Yoongi memelukku dari belakang dan mencium leherku.
Aku masih diam tanpa suara menahan tawa, bagaimana bisa aku marah lagi jika dia seperti ini.
Tiba-tiba dia menggelitik perutku dan secara otomatis aku tertawa karena geli dan hampir terjatuh jika Yoongi tidak cepat-cepat menarikku dan menjatuhkanku ke tempat tidur.Kami berbaring di tempat tidur dengan Yoongi yang berada di atasku.
"Sayang maafkan aku?" Katanya, ketika dia mengusap rambut di wajahku dan mencium lembut pipiku.
"Jangan mabuk lagi." Aku menatapnya.
"Aku hanya akan mabuk jika kau bersamaku." Kali ini dia mencium bibirku.
Dan masalah selesai, selalu seperti itu.
"Aku mencintaimu." Kataku.
"Aku lebih mencintaimu." Katanya.
🌸🌸🌸🌸🌸
"Sayang, kau kuliah hari ini?"
"Hmmm." Aku bergumam ketika aku masih berbaring di tempat tidur dengan selimut tebal di atasku.
"Aku akan menjemputmu, cepat mandi!" Yoongi terkikik di telepon.
"Okay dokay." Aku menutup teleponnya dan segera bangun menunju kamar mandi .
Aku selesai bersiap diri dan menunggu Yoongi. Sudah tiga bulan sejak perdebatan itu, Yoongi jadi semakin sering datang dan menjemputku.
Ketika aku tenggelam dalam lamunanku tiba-tiba bunyi klakson mobil mengagetkanku. Aku melihat Yoongi tersenyum, menunjukkan gummy smilenya yang manis.
Segera, aku menghampirinya dan masuk ke mobilnya."Kau mengagetkanku." Kataku setelah aku mengecup pipinya dengan cepat.
"Apa yang kau pikirkan." Dia mengusap lembut kepalaku.
"Tidak ada, cepat jalan nanti aku terlambat"
"Yes, babe!" Dia tersenyum dan mencubit pipiku, yang membuatku dengan cepat menyingkirkan tangannya.
Kami akhirnya tiba di kampus dengan aku yang buru-buru ke kelas karena 5 menit lagi pelajaran akan di mulai.
"Temui aku setelah kelas berakhir." Yoongi sedikit bereriak.