💫Arkan reyfansyah

70 8 16
                                    


ketika sedang berlari mengejar Risa dan Andin gak sengaja dara menabrak seorang cewe hingga membuat cewe itu jatuh tersungkur di lantai diiringi umpatan pedas dari bibir merah itu

"BITCH....LO BUTA YA ANJING.INI BADAN GUE SAKIT SEMUA,GARA-GARA LO BANGSAT" teriak wanita itu sambil melotot tajam ke arah dara

"Aduh-aduh Maemunah suara Lo itu gak ada merdu-merdunya jadi gosah tereak-tereak kek gitu lagian gue gak tuli atau buta,salah Lo juga kalau udah liat orang lagi lari ya minggir bukannya malah nongkrong di tengah jalan" balas dara tak kalah sinis lalu mengusap-usap telinganya yang sakit akibat suara cempreng musuh bebuyutannya ini

"Eh cabe diskonan nama gue Mona zilka bukan Maemunah yah" sela Mona.

"Cabe tereak cabe? bhahahahakkssssss Miror mana Miror?" Ledek dara dengan suara tawa yang di tiru dari salah satu iklan sampo namun lebih ke versi jahatnya.

"Heh Lo emang sinting yah udah nabrak malah ngeggas.minta maaf cepat sekalian obatin luka gue sama beliin es teh,gue haus cepetan" murka Mona yang sudah berdiri di hadapan dara dengan muka memerah menahan marah.

"Yodah deh Maemunah gue minta maap kalau udah nabrak lo,gue juga nyesel kalau tadi tau Lo yang gue tabrak.seharusnya gue tabraknya pas bawa traktor biar langsung ngelindes muka Lo yang ketebalan bedak itu"sindir dara.

"What the hell.......he muka gue ini emang udah cantik dan glowing dari Sononya muka Lo mah jauh gak sebanding Ama gue, jadi jalang itu mulut lo di sekolahin gih biar gak kurang ajar" cerocos Mona penuh kepedean.

"Bacot Lo maemunah....mulut lo bau azab tau gak" Ucap dara lalu berlari meninggalkan Mona yang sudah naik pitam itu.

Sebenarnya dara ingin mengguyur wajah Mona dengan boraks karna berani meragukan kecantikan nya.namun ketika melihat pria yang sudah berumur dan berkepala plontos itu sedang berjalan menuju kelasnya.ia memilih untuk berhenti adu mulut dengan manusia berotak ghaib dihadapan nya ini dan berlari sekuat tenaga agar ia yang duluan masuk kedalam kelas meskipun tipis kemungkinannya.

*
Dara sampai di sebuah pintu berwarna coklat tua itu nafasnya ngos-ngosan ia menyandarkan tubuhnya di tembok untuk mengatur nafasnya.sebelum akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu itu.

"Assalamualaikum permisi pak maaf saya telat" seketika seluruh mata langsung tertuju pada dara ia sendiri hanya bisa tersenyum kikuk.

"Dara kamu telat" ucap bapak berkepala plontos itu yang diketahui bernama Jono Atmojo.

"Lah kan tadi saya juga ngomong gitu pak,bapak mah suka ngelawak."dara mencoba berkelakar untuk mencairkan suasana meskipun garing.

"Maksudnya saya kamu kenapa terlambat dara"ucap Jono sedikit kesal karena merasa seperti di permainkan.

"Oh,gitu dong ngomong nya.jadi gini pak,pas waktu saya mau berangkat ke sekolah ada ribut-ribut dirumah tetangga saya.karna saya penasaran saya samperin eh ternyata kucing tetangga saya lahiran berhubung saya udah di dalam rumah gak mungkin kan saya langsung nyelonong pergi.jadi saya memutuskan untuk bertamu eh sama tetangga saya di tahan-tahan.trus dia cerita tentang nama yang mau di kasih Truss akikahan nya kapan? Mau ngundang kucing-kucing tetangga juga.jadi yah saya telat." Semua melongo mendengar cerita dara sebelum akhirnya suara tawa membahana di dalam kelas.

Jono menggebrak meja membuat semuanya kembali terdiam.guru itu melotot kearah dara sebelum akhirnya mengatakan kalimat-kalimat andalannya.

"Kamu saya hukum pergi bersihin toilet sekarang saya akan datang untuk mengawasi kamu jadi jangan coba-coba kabur dari kenyataan atau hukuman kamu saya tambah dua kali lebih berat" Jono mengucapkan semua kalimat itu dalam satu tarikan nafas membuatnya kelelahan sendiri.memang, jika sudah menyangkut dara emosinya dua kali lebih cepat tersulut.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang