💫stay near me

25 6 3
                                    

"Rana yah" gumam dara yang sedang duduk di balkon kamar nya.entah kenapa malam ini ia tidak bisa tidur, kejadian tadi terus menganggu pikirannya.

Yah katakan saja dara lancang karena sudah menguping pembicaraan orang lain, sebenarnya niatnya hanya ingin mengembalikan handphone Arkan yang tertinggal namun ketika sudah di parkiran ia malah bingung mau mencari Arkan dimana.

Hingga tiba-tiba notifikasi pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal di hp nya Arkan,yang menyuruh nya untuk kegudang belakang sekolah.

Dara sudah merasakan firasat buruk ketika membaca pesan itu namun kakinya justru malah berjalan mengikuti alamat yang ditujukan.

*
"Arkan lo akan mati di tangan gue" Ucap seseorang kepada teman-temannya yang lain lalu tersenyum sinis, membuat dara yang dari tadi bersembunyi dan menguping pembicaraan mereka itu membekap mulutnya saking kagetnya.

Dara mengenal pria itu, namun tidak terlalu kenal dia hanya tahu pria itu satu sekolah dengan nya,namun apa hubungannya sama Arkan dan kenapa ia ingin membunuh arkan.ketika dara sedang bergulat dengan pikiran nya sendiri ia tak sengaja melihat pria itu memasukkan sesuatu kedalam sakunya lalu berjalan berlawanan arah dengan beberapa orang yang ada di hadapannya.

Merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi dara langsung mendial nomor di handphone nya dan mengendap-endap mengikuti pria itu.

Ketika melihat Arkan dara seakan ingin berlari ke arah nya untuk memberitahu bahwa pria itu menyimpan benda tajam dan merencanakan hal buruk pada Arkan.

Namun dara rasa itu bukan waktu yang tepat makanya ia tetap diam di tempatnya untuk mendengar pembicaraan mereka hingga ketika kalimat panjang yang meluncur dari bibir Arkan yang menggambarkan jelas keadaan keluarga nya sekarang.

Dara sudah akan beranjak dari tempat itu ketika pembicaraan dua pria itu sudah menjurus ke hal pribadi.namun,ketika melihat beberapa orang masuk lalu beramai-ramai memukuli arkan.kakinya sudah maju selangkah untuk menghentikan aksi mereka.namun ia pikir ini justru akan menambah masalah Arkan kalau ia sampai terluka.

Ia hanya melihat hal itu sambil berdoa dalam hati,semoga mereka tidak melukai nya lebih parah.

Jujur hatinya sakit ketika melihat Arkan dipukuli seperti itu.namun melihat Arkan yang tidak meringis kesakitan ataupun memohon ampun.membuatnya salut kepada pria yang baru ia temui beberapa jam yang lalu.

*
"Arkan....no" gumam dara, menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Arkan mempersilahkan pria itu untuk menembakkan peluru ke arahnya.

Dirinya kalang kabut melihat ke arah Arkan lalu pria itu lalu melihat ke arah luar berulang-ulang.hingga akhirnya kakinya melangkah dengan cepat di ikuti dengan suara tembakan yang hampir membuat nya tuli.

"Tepat waktu" batin dara ketika ia berhasil mendorong Arkan menjauh dan menatap polisi yang sudah datang dan sudah meringkus pria itu bersama gerombolannya.

*
"Huufffttt" dara menghembuskan nafasnya ketika mengingat kejadian mengerikan itu lagi.

ketika berlari ke arah Arkan jantung nya berdetak kuat,takut sekali kalau saja peluru itu mengenai nya, meskipun sejujurnya ia lebih takut kehilangan Arkan,padahal sempat memiliki saja tidak,atau lebih tepatnya lagi belum.

*
"Bangsat gak ma tau yah hari ini gak ada alasan-alasan pokoknya hari ini traktirannya harus jadi"sahut dara tiba-tiba ketika sedang berjalan di koridor bersama Satya.

"Bangsat Riko juga mau"celetuk Riko yang tiba-tiba sudah berada di belakang kakak adik itu bersama tiga makhluk lainnya.

"Apa traktir??Danu juga mau dong bangsat" Danu ikut menimpali diiringi gelak tawa dari Riko dan Ari.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang