09

96 13 4
                                    

Dan beginilah akhir dari seorang Nakajima Keito. Diapit oleh suami dan 'pacar'nya dengan situasi yang sangat canggung.

Ketiganya makan dengan sangat tenang sembari mendengar pasangan Ryosuke-Yuri bermesraan di depan mereka.

Ah tidak, bukan hanya pasangan Ryosuke-Yuri, Yuya-Daiki juga berada di tempat duduk mereka sejak beberapa menit yang lalu.

Yuya-Daiki setidaknya lebih baik daripada Ryosuke-Yuri.

Respon Daiki terhadap godaan yang diberi Yuya kepadanya sukses membuat Keito tertawa.

Setidaknya dia berusaha untuk mencairkan suasana.

Yuto dan Hikaru seperti melakukan perang dingin dengan Keito menjadi hadiahnya.

"Ah iya Yuto, ulang tahun perusahaan kali ini dirayakan seperti apa?" Tanya Ryosuke.

"Eh?" Yuto yang dari tadi melamun tentu saja tidak mendengar Ryosuke.

"Kubilang, ulang tahun perusahaan kali ini mau dirayakan seperti apa?"

"Oh itu. Entahlah. Aku belum memikirkannya"

"Kalau begitu ada baiknya kau pikirkanlah sekarang, waktumu tinggal seminggu lagi" tambah Yuya.

"Ah, setiap tahun kami selalu merayakan ulang tahun perusahaan disini, ya... walaupun perusahaan ini baru berdiri 1 tahun" Jelas Daiki pada Hikaru yang terlihat kebingungan dengan arah pembicaraan mereka.

"Bagaimana kalian merayakannya tahun lalu?"

"Dengan meliburkan perusahaan selama 1 hari penuh" Jawab Keito.

"Itu terdengar menyenangkan!"

"Benarkan? Semua karyawan membujuk Yuto untuk menambah 1 hari lagi" Keito tertawa kecil.

Keito masih ingat dengan jelas saat seluruh kepala divisi mengadakan rapat dengan Yuto untuk menambah hari libur.

Para kepala divisi berusaha semaksimal mungkin untuk membujuk Yuto agar menambah hari libur.

Dan jangan lupakan bahwa Ryosuke lah dalang di balik kampanye 'menambah hari libur' itu.

Dengan gigihnya dia meyakinkan karyawannya dan karyawan divisi lain untuk setuju dengan kampanye 'menambah hari libur'. Dan hanya dengan mengatakan beberapa kata kata manis, seluruh karyawan menyetujuinya.

Seperti yang diharapkan dari seorang Yamada Ryosuke.

Tapi tentu saja Yuto menolak mentah mentah kampanye itu.

Jika mereka ingin lebih banyak hari libur lalu kenapa tidak sekalian berhenti saja?

Mereka dibayar disini.

Begitulah kata Yuto di akhir rapat.

"Sepertinya, mereka sangat ingin liburan"

"Begitulah" kata Keito sambil tertawa kecil.

"Eh~ apa ini~ kalian berdua terlihat dekat~"

Perkataan Daiki langsung membuat Keito dan Hikaru terdiam.

Akan menjadi masalah jika mereka salah bicara.

"Eh? Apa aku salah bicara?"

"Bagaimana jika kita mengadakan pesta dansa?" Usul Yuri mengalihkan topik pembicaraan.

"Itu terdengar bagus!"

"Hei Yuto, bagaimana menurutmu?"

"Menurutku itu akan membosankan"

"Kalau begitu bagaimana jika Dai chan, Keito dan Okamoto kun memakai pakaian wanita?"

"Aku bertaruh mereka pasti akan terlihat cantik!" Tambah Yuya.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang