03

111 13 1
                                    

Seorang pelayan membungkuk dan meninggalkan meja mereka berempat dengan hidangan yang tersaji di depan mata mereka.

"Biar kuperjelas, pertama, Yuri adalah pacar Yamada kun. Kedua, Yamada kun tidak tau jika Yuri adalah adikku. Ketiga, supaya hubungan kalian direstui, Yamada kun mengundang kakak Yuri yaitu aku dan Yuto karena dia adalah sahabatnya. Apa aku salah?"

"Tidak, kau sepenuhnya benar Keito" Ryosuke angkat suara.

Keito menghela berat nafasnya. Dia tau hari ini akan terjadi. Hari dimana Yuri dan Ryosuke berkencan.

Sebenarnya sejak perusahaan ayahnya dan ayah Yuto bergabung. Dia sudah tau jika Ryosuke menaruh hati kepada Yuri.

Ryosuke hanya perlu waktu untuk menyadari perasaannya kepada Yuri.

Cukup lucu untuk melihat Ryosuke yang sering salah tingkah jika melihat Yuri bersikap manis di depannya.

Tanpa disadarinya, sebuah senyum terulas di wajah Keito.

"Ba---"

"Oh... jadi sekarang kau mengencani adik iparku Ryo?" Yuto melempar tatapan tajam ke arah Ryosuke.

"Kalau iya kenapa?" Ryosuke melempar tatapan yang tidak kalah tajam dari Yuto.

"Kau bukan ayahnya Yuto"

"Tapi aku kakak iparnya, Apa tidak ada orang lain untuk kau kencani?"

"Aku hanya menginginkan Yuri. Kenapa? Tidak boleh?"

"Setelah mendengarkan ceritamu mencampakkan mantan pacarmu dulu? tentu saja tidak! Dan 'Yuri'? Lancang sekali kau memanggil nama kecilnya"

"Memangnya kenapa? Toh, nanti namanya juga akan berganti menjadi YAMADA YURI" jawabnya dengan santai.

"HAH?!"

"Yuto, jangan berteriak di dalam restorant"

"Keito~ katakanlah sesuatu, si pendek ini berusaha mengambil adikmu!"

"Siapa yang kau sebut pendek hah?!"

"Tentu saja dirimu!"

Yuri yang sedang makan, tiba tiba berhenti memasukkan makan kedalam mulutnya.

"Aku tersinggung" ucapnya.

"Ma-maaf Yuri a-aku tidak bermaksud, Keito~ katakan sesuatu~"

"Sudahlah kalian berdua, Berhentilah berdebat dan makan makanan kalian"

Mereka berdua berhenti berdebat dan menuruti Keito.

🦍🐇🦍🐇🦍

"Makanannya sangat enak!" Mereka berempat keluar dari restorant dengan perut yang terisi penuh.

"Bagimu itu seluruh makanan enak" Keito tertawa kecil.

"Itu tidak benar" Yuri mengerucutkan bibirnya.

"Iya, iya~" Keito mengelus lembut rambut Yuri.

"Hei, kalian berdua ingin pulang atau tidak? Jangan berdiri di depan pintu masuk dan menatap satu sama lain. Kalian membuat pelanggan lain pergi"

Yuto dan Ryosuke tersadar dari lamunan masing masing, mereka segera menghampiri Keito dan Yuri.

"Kak, aku pulang dengan Ryosuke"

"Baiklah, hati hati dijalan"

"Un!"

"Kami permisi" Ryosuke membungkuk pelan dan menggandeng Yuri pergi.

"Hei! Jangan menggandengnya!" Teriak Yuto di samping Yuto.

Keito menutup telinganya, "Simpan teriakanmu Yuto, kau bisa meneriakinya sepuas hatimu jika kalian sedang berdua. Sekarang ayo pulang"

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang