"Assalamualaikum" ucapnya ketika sampai di hadapan sahabatnya.
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak.
"Kenapa Fa ? Kok kaya habis dikejar-kejar?" tanya perempuan berhijab hitam. Dia adalah Nurul, sahabat yang sudah dirinya anggap sebagai kakak.
"Enggak kok Mba, Aku nggak habis dikejar," elaknya.
"Tapi kok ngos-ngosan gitu Mba?" Perempuan yang nampaknya lebih muda darinya kini bertanya. Ia adalah Rizqa.
"Jadi gini, tadi di jalan ada musibah sedikit. Terus ada yang nolongin aku ngerapihin buku. Pas aku lihat tampilannya, nyeremin banget. Makanya aku langsung lari," jelas Ulfa.
"Loh, kok lari? Berarti kamu nggak ngucapin makasih atau apa gitu?" tanya Nurul yang langsung dijawab dengan gelengan oleh Ulfa.
"Nggak sopan kamu," tegur Nurul.
"Aku udah keburu takut Mba, tampilannya itu loh," Ulfa masih berusaha untuk mencari pembenaran.
"Gini deh Mba, Mba Ulfa pasti pernah denger ada yang mengatakan jangan menilai seseorang dari tampilannya. Bisa jadi tampilannya buruk tapi hatinya baik. Buktinya, tadi Dia nolongin Mba Ulfa," ucap Rizqa.
"Aduh, gimana nih.." rengek Ulfa.
"Berdoa aja, semoga besok ketemu lagi."
"Nggak mau ah, nyeremin Mbaa," tolak Ulfa.
"Terserah Kamu aja lah. Intinya kalo Kalian ketemu lagi, jangan lupa ucapin makasih," tegas Nurul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta Ukhti
Teen Fiction[FINISH] Ulfa yang tidak sengaja tersandung batu, menyebabkan dirinya bertemu dengan sosok yang menurutnya menyeramkan. Di sisi lain, Fathul terus berjuang demi mengetahui nama perempuan yang selama ini mengusik pikirannya. ¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤...