Shilla menoleh pada satu bangunan dengan pohon nangka dan pagar berwarna hitam. Senyumnya terukir samar kala netranya menangkap sosok bunda dan Lolita berdiri di teras bangunan itu.
"Shilla," panggil bunda antusias menyambut menantunya. "Capek, Nak? Langsung ke kamar Andra ya." Tanpa menunggu jawaban Shilla, bunda menggiring gadis itu menuju sebuah kamar.
Shilla menelan ludah cekat. Wajahnya gamang memasuki ruangan itu. Namun bunda yang menarik tubuh lelahnya, membuat gadis itu akhirnya terduduk di pinggir ranjang.
"Bunda baru ganti kasur kemarin. Pas Andra jalan jemput kamu. Masih gress ini," info bunda. "Sprei juga baru, bed cover baru. AC doang yang gak baru," canda bunda melanjutkan. Lalu, wanita itu beranjak menuju lemari baju. "Bunda udah siapin juga tempat untuk baju-baju kamu. Mulai sekarang, kamu punya Andra dan Bunda yang akan jaga kamu."
Mendengar penuturan panjang mertuanya, Shilla hanya tersenyum. Namun bunda tak tau jika hati gadis itu masih menangis sejak meninggalkan rumah penuh kenangannya. Netra Shilla menatap Andra yang menyusul masuk dengan membawa dua tas jinjing besar berisi perlengkapan yang Shilla bawa. Entah tak tau atau pura-pura tak acuh, bunda seakan tak menyadari ada kecanggungan yang seketika menyeruak diantara pengantin baru itu. Wanita itu melengos meninggalkan kamar dan beralasan harus membantu Mbak Lastri di warung nasi.
Salah tingkah karena Andra berada satu ruangan dengan dirinya, Shilla berdeham dan ijin keluar kamar untuk membuka kardus oleh-oleh yang Hestama letakkan di ruang tamu.
"Abang beneran udah ganti sempak? Loli gak bisa tidur nyenyak. Lain kali, kalo Bang Andra ngerepotin, gak usah digubris lah! Biar dia mandiri." Suara Lolita terdengar dari ruang tamu.
Shilla mengarahkan pandangannya pada satu pintu yang ada di ruang tamu. Tak sengaja, netra gadis itu menangkap sosok Lolita sedang duduk di pangkuan suaminya. Mereka duduk berpelukan di atas ranjang kamar bercat merah muda. Shilla yakin itu kamar Lolita.
"Loli kangen Abang."
Suara Lolita derdengar manja. Shilla tersenyum samar namun terasa getir. Bagaimana dunia bisa membuat nasib setiap orang berbeda. Beruntungnya Lolita yang selalu mengukir senyum manis untuk suaminya hingga bermanja seperti saat ini. Shilla pun tak buta untuk tau bahwa adik iparnya setiap waktu menghubungi Hestama, hanya untuk menanyakan sampai mana posisi mereka.
Shilla sadar, ia tak boleh berharap rumah tangganya seperti milik Lolita dan Hestama. Karena saat di perjalanan menuju Bekasi, suaminya berkata , "Saya harap kamu tidak meniru Lolita yang terus menghubungi suaminya. Saya akan merasa terganggu. Kamu tidak memiliki kewajiban untuk melaporkan apapun pada saya. Lakukan apa yang kamu sukai dan membuatmu nyaman, sampai kamu menemukan pria yang membuatmu jatuh cinta."
Shilla menghela napas. Dadanya mendadak terasa sesak mengingat ucapan Andra padanya. Netranya kini menoleh pada kamar Lolita lagi, namun tatapan itu secepat kilat ia buang saat tau bahwa pasutri yang berada dalam kamar itu tengah berciuman dalam. Entah siapa yang memulai.
"Bang, pulang yuk. Lanjut di rumah." Suara Lolita terdengar memohon.
Takut ketahuan berada di ruang tamu, Shilla bergegas pergi dan memilih keluar rumah. Ia berdiri di depan pagar dan tersenyum saat sosok Lolita dan Hestama pamit pulang. Menyadari hanya berdua dengan Andra di rumah ini, Shilla enggan kembali masuk ke dalam.
"Kamu ngapain di sana?" Suara Andra membuat Shilla terkejut dan seketika berbalik. "Nangkanya belum berbuah, buat apa kamu melihat pohon nangka?" Kini, sosok Andra sudah berada beberapa langkah dari tempat Shilla berdiri, di bawah pohon nangka bunda.
Mengulum bibirnya gugup, Shilla mencoba mencari cara untuk menciptakan jarak. "Kata Ibu, Bunda punya warung nasi. Apa jauh dari sini?"
"Ada di ujung gang rumah ini," jawab Andra sambil menggerakkan netranya menunjuk satu arah. "Lima menit jalan kaki. Tapi lebih enak naik mo—"

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things About You (Complete)
RomanceSpin Off Let Me Ki... You Deandra Biyu cuma bisa mendengus pasrah saat Bunda memaksanya menikahi anak sahabat bunda. Meminta tolong Hestama Eka, sahabat yang juga adik iparnya, Andra menemui gadis yang baru lulus SMA itu dan berkata bahwa mereka han...