Part 5

778 17 2
                                    

Suara ketukan pintu dan panggilan Bu Chyntia membangunkanku dari tidur. Aku duduk lalu berjalan dan membuka pintu.

Aku

"Iya Ma, ada apa?"

Bu Chyntia

"Sudah jam empat pagi Ay, sebentar lagi adzan shubuh. Gak biasanya kalau kamu nginep, jam segini belum bangun. Kamu lelah ya sehabis perjalanan kemarin?"

Bu Chyntia mengelus kepalaku dengan lembut sambil tersenyum.

Aku

"Sedikit Ma. Terima kasih sudah bangunin Aydin."

Bu Chyntia

"Iya, sama-sama. Ay, kalau mau ke masjid pakai motor, ambil kuncinya di tempat biasa ya."

Aku

"Iya Ma."

Setelah Bu Chyntia berjalan ke arah kamarnya, aku segera membawa handuk lalu pergi ke kamar mandi.

Adzan shubuh terdengar berkumandang, aku pun mengambil kunci motor lalu membuka garasi. Ku dorong motor sampai keluar, barulah mesinnya kunyalakan. Ku lihat pak Asep, satpam yang berjaga malam itu berlari ke arahku.

Pak Asep

"Mau ke mana Den?"

Aku

"Saya mau ke masjid. Bapak mau bareng dengan saya berangkat ke sana?"

Pak Asep

"Nggak Den, takut nanti bapak marah kalau tahu di pos nggak ada yang jaga."

Aku

"Insya Allah bapak sama ibu nggak akan marah. Beberapa waktu yang lalu ketika saya nginep di sini, mereka ngijinin pak Adang kok berangkat ke masjid sama saya. Bapak nggak perlu hawatir, nanti kunci saja gerbangnya."

Pak Asep

"Bener ya Den saya boleh ke masjid dulu?"

Aku

"Iya pak, nanti saya yang tanggung jawab. Ayo pak, takut keburu shalatnya dimulai."

Setelah menutup garasi dan mengunci gerbang, kami berdua berangkat ke Masjid.

***

Pukul tujuh pagi Ko Chandra datang ketika kami sedang sarapan. Dia mencium tangan pak Adhi dan Bu Chyntia lalu ikut bergabung sarapan dengan kami.

Chandra

"Pa, nanti Chandra ke toko dulu ya. Setelah ngasih instruksi ke Shinta, baru nyusul ke kantor."

Pak Adhi

"Iya, tapi jangan terlalu lama di tokonya. Kasihan kalau mesti Aydin yang mempresentasikan temuan kita kemarin. Gak mungkin juga papa yang ngomong, kalian berdua kan lebih memahami data dan tahu bagaimana cara memaparkannya."

Chandra

"Siap pa. Tadi juga Chandra sudah menghubungi Shinta, ya paling 30 menitan lah di sana."

Pak Adhi

"Ya sudah kalau begitu. O iya papa baru ingat. Ay, kalau berkas untuk pertemuan nanti sudah disiapkan?"

Aku

"Sudah Aydin simpan di meja papa."

Pak Adhi

The VisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang