➳ Prolog

48 3 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 2 siang, tentu saja pada jam-jam segini seluruh siswa sudah mengantuk, dan tidak mengikuti pelajaran dengan maksimal, tapi mereka semua masih bisa menahan rasa kantukya, pasalnya guru yang sedang mengajar adalah guru killer. Ya guru MTK di SMA Harapan terkenal ganasnya, ia tidak segan-segan menghukum muridnya jika memang bersalah, tapi hukuman yang di berikan juga tidak main-main, dan guru MTK itu juga tidak suka jika ada yang tertidur saat jam pelajarannya.

Semua siswa/siswi SMA Harapan masih berusaha menahan kantuknya, ya mereka sudah tidak fokus dengan apa yang di jelaskan oleh Pak Iwan — guru MTK. Ada yang gambar-gambar di buku bagian belakang, ada yang diam-diam main hp, ada yang diam-diam makan makanan yang di beli pas istirahat tadi, ada yang main ABC 5 dasar dengan teman sebangkunya, pokoknya berbagai aktivitas mereka lakukan, asal mereka tidak tertidur. Tapiiii dari semua ituu.. Berbeda dengan Arga, ia sudah tertidur pulas di bangkunya, Arga duduk di pojok paling belakang dengan Reva — teman sebangku Arga. Mungkin bagi semua guru akan sulit melihat jika ada yang tertidur di bangku bagian belakang, tapi tidak dengan Pak Iwan.

"ARGAA!" Teriak Pak Iwan dari depan kelas.

"Aduhh, Ga.. Gaa.. Ketauan lagi kan," Reva teman sebangkunya Arga pun sudah pusing dengan kebiasaan Arga, ia hanya menepuk keningnya.

Yang di panggil pun tidak tersentak, Arga justru berlagak seperti baru bangun tidur pada umumnya.

"Belum kapok kamu saya kasih hukuman tempo hari?! Sekarang mau kamu ulangin lagi?!!" Pak Iwan Marah, pasalnya minggu lalu Arga juga tertidur saat jam pelajarannya, dan Arga di suruh mengerjakan 50 soal dalam sehari, tapi Arga menyelesaikannya tepat waktu.

"Sini kamu kedepan," Panggil Pak Iwan.

Yang di panggil pun hanya menurut saja, Arga berjalan kedepan, dan seluruh mata sudah terfokus pada Arga.

"Arga kapan berubah sih yaa.."

"Ck. Ck. Ck. Argaa.. Arga.."

"Dia kenapa tidur mulu ya? Emang dirumah ga tidur apa?"

"Au dah"

"Tobat gaa.."

Teman-teman Arga sibuk berbisik satu sama lain, Arga mendengarnya, tapi dia tidak peduli, toh ini hidupnya.

Sesampainya Arga didepan kelas.

"Kerjakan contoh soal ini," Pak Iwan memberikan spidolnya kepada Arga, dan Arga pun mengambilnya.

Cukup lama Arga berdiri di depan kelas, tanpa menulis satu angka pun di papan tulis. Ia hanya melihat soal dipapan tulis, dan sesekali melirik Pak Iwan.

"Kenapa kamu diam? Ayo kerjakan," Pak Iwan mengangkat sebelah alisnya.

3 menit..

5 menit..

Arga tetap diam di depan papan tulis, ia tidak menulis satu angka pun.

"Keluar kamu dari kelas saya! Kerjakan soal ini diluar! Jika sudah selesai baru kamu masuk!" Titah Pak Iwan. Selalu saja Arga kalo di suruh mengerjakan soal kedepan akan seperti ini.

"Iya pak," Arga pun berjalan keluar kelas, tanpa membawa apapun, gimana dia mau mengerjakan soalnya kalo tidak membawa apa-apa?

Dan benar saja, sesampainya di depan kelas Arga tidak mengerjakan apa-apa, tapi ia malah melanjutkan tidur siangnya,  Sungguh Arga berjiwa santuy kelewatan.













Jangan lupa tinggalkan jejak kaliaannn-!🐾 Vote & comment gaess!

ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang