chapter 5

99 24 0
                                        

__________
☆゚.*・。゚

"Tidak ada bilangan kuantum yang bisa mengukur sayangku padamu."_jaehyun

☆゚.*・。゚
__________

Aecha cengo melihat orang didepannya yang tiba tiba tidak ada angin tidak ada hujan minta tolong padanya.
Pria tersebut sesekali melihat sekitar secara bergantian disemua penjuru perpustakaan,

"Perilakumu seperti baru mencuri sesuatu " Aecha membuka pembukaan setelah sekian lama terjadi keheningan

"Ya benar aku sehabis mencuri"

Dengan mata melotot aecha menutup buku dihadapannya dan langsung beranjak pergi, dia tidak mau terlibat perbuatan bodoh lelaki tersebut,

Sengaja atau tidak sengaja lelaki itu juga mau beranjak pergi,
"Ngikutin ya? "
Aecha semakin parno melihat gerak gerik pria tersebut,

"Engga, aku mau keluar"
Pria tersebut menggeleng kan kepala sambil menunjuk pintu keluar perpustakaan menggunakan jempol tangannya, aecha menatap sinis, benar benar mencurigakan.

Akhirnya mereka berdua keluar bersama, dengan kesal gadis itu berhenti melangkah dan setelah nya pria berkaos putih menabrak tubuhnya,
"Heh brengsek, kau sudah mengikuti ku sejauh 50 meter, jangan bilang rumahmu disamping rumahku"

Pria tersebut malah tertawa
"Maaf membuat mu takut, aku benar benar butuh bantuan, setidaknya pura puralah menjadi temanku sebentar sampai ancaman padaku hilang"

Tanpa berpikir panjang aecha menolak
"Aku tidak kenal denganmu, bahkan kau baru saja mengaku habis mencuri, orang mana yang masih tenang setelah mendengar itu"

Dengan langkah cepat aecha meninggalkan pria itu, namun tanpa menyerah pria tersebut tetap mengejar aecha, karena kesal aecha membalikkan badannya untuk memperingati nya sekali lagi, namun saat aecha ingin membuka mulutnya tiba tiba feeling nya merasakan ada barang yang mendekat dan dengan cepat aecha melompat mendorong pria tersebut sampai keduanya tersungkur diaspal.

Sebuah panah kecil dengan ujung besinya dilumuri cairan berwarna hijau pekat, kemungkinan itu racun karena baunya yang sangat menyengat, pria itu masih terkejut, dia tidak merasakan apapun saat panah kecil itu melesat tepat di lehernya jika tidak diselamatkan gadis tersebut.

Aecha meringis kesakitan karena lengannya langsung mendarat di aspal jalan, pria tersebut langsung menyadarinya dan membantu aecha untuk duduk,
"Maaf gara gara aku, tanganmu mengeluarkan darah lumayan banyak"

Gadis itu geram langsung menarik baju pria tersebut dan langsung berdiri, namun keseimbangan nya terganggu dan langsung jatuh di pelukan pria tersebut,
"Kau bisa berjalan? "

"Aku tidak lumpuh bego, kaki ku terkilir gara gara menabrak pinggiran trotoar saat loncat menolong mu tadi"
Pria tersebut langsung mengecek dan benar saja lutut gadis itu sedikit membengkak dan memerah.

Tanpa aba aba pria tersebut langsung menggendong aecha dan membawanya pergi,
"Kau bawa mau bawa aku kemana hah?! "
Aecha terus memberontak tidak Terima. "Heh om genit, turunkan aku"

Dengan tetap tenang namun melangkah dengan langkah yang lumayan cepat pria tersebut berjalan lurus meninggalkan sekitar perpustakaan
"Namaku subin, dan berhentilah memanggilku om, kita seumuran"

BAD [HAN SEUNGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang