Aecha dan subin sampai didepan apartement mewah didekat perpustakaan kota tadi, setelah sekitar 3 jam mereka pergi dari perpustakaan dengan mempertimbangkan sekitar aman mereka kembali kesana,
"Masuk"
Aecha menyuruh subin masuk ke apartemen nya, subin lantas mengikuti gadis tersebut"Kau tinggal sendirian disini? "
Subin bertanya kepada aecha sambil melepaskan sweater nya karena lumayan berkeringat sehabis jalan tadi."Tidak, aku sudah meninggal kan tempat ini, aku sudah pindah" Jawab aecha sambil mencari kunci motor nya, setelah ketemu aecha mengajak subin ke parkiran apartemen.
Sesampainya disana
"Banyak sekali motor disini punyamu yang mana? "
Subin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan, seperti kata aecha tadi motor gadis itu warna hitam semua dan disana warna hitam ada 2 yang satu motor antik tua satunya motor sport.Subin kemudian menunjuk motor antik kecil itu, tangan aecha menarik subin untuk mengikutinya betapa terkejut nya lelaki tersebut.
"Cewek kurus kecil gini pakai motor segede ini? "
Subin masih syok tidak percaya, aecha hanya mendengus pelan dan memasukkan kuncinya untuk menghidupkan motor tersebut tapi tidak bisa,Subin kemudian mengernyit,
"Sepertinya ini bukan motormu""Tidak ini benar motorku"
Aecha kembali memastikan, tidak ada yang salah, ini nomor plat motor miliknya,Subin kemudian tertawa
"Kau suka bercanda manis"Aecha melihat kembali kuncinya dan ya benar, ini bukan kunci motor nya aecha salah ambil kunci, karena kesal aecha menendang motor didepannya sampai ambruk mengenai subin, dan subin langsung berhenti tertawa
"Hei motor orang nanti rusak gimana? "Subin terus mengomel sedangkan aecha mencari sesuatu setelah menemukan yang dia cari aecha lantas menaikinya dan benar, ini kunci motor kakaknya.
"Naik"
Aecha menyuruh subin untuk naik dijok belakang, subin terkejut bukan main gadis itu menaiki motor warna merah yang dimana motor tersebut lebih besar dari yang tadi."Kau yakin dengan ini?, ya meskipun kau tinggi tapi ini terlihat berat apalagi kakimu sakit"
Aecha mengangguk pertanda dia mengiyakan perkataan dari subin, karena subin tidak bisa membonceng aecha karena pria itu perlu menghubungi rekannya agar menghemat waktu. Subin tidak berani menghubungi rekan nya sebelum ini karena akan dilacak oleh mereka, setelah mendapat bantuan dari aecha subin menyusun rencana untuk aecha membawanya pergi secepat mungkin sedangkan subin menghubungi temannya supaya dia tidak mudah di tangkap sekaligus memberitahu posisinya sekarang.
"Aku salah ambil kunci harusnya kita pakai motor tadi"
Sambil memberikan helm kepada subin aecha langsung menghidupkan mesin motornya. Sedangkan subin masih tidak percaya dengan orang didepannya."Siap?"
Aecha bertanya kepada orang dibelakang nya, subin lantas mengiyakan perkataannya gadis itu, tanpa menyia nyiakan waktu dengan kecepatan tinggi motor sport warna merah itu membelah jalanan kota.Aecha fokus dengan arahan yang diberikan subin tadu, aecha dan subin pergi ke taman perbatasan kota untuk meninggalkan jejak disana. Setelah sampai subin langsung mengaktifkan hp nya, dengan cepat jari itu menggeser dan mengetik layar telepon.
Subin lantas melemparkan handphone nya setelah menghapus beberapa isi dari HP tersebut dan menepuk pundak aecha pertanda sudah selesai,
Aecha langsung kembali berlawanan arah sesuai arahan subin untuk kerumah lelaki tersebut,
Subin yang terbiasa Dibonceng aecha langsung memegang pundak gadis itu karena berapa gilanya dia mengendarai motor dengan kecepatan tidak masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD [HAN SEUNGWOO]
Novela JuvenilAku matipun tidak akan bisa membuat nya bisa peduli denganku. _aecha