Reynan Deverick. Seorang cowok blasteran Indo-Prancis yang berambut pirang, mata berwarna biru, cerdas, tampan, dan populer dikalangan siswi-siswi disekolahnya tersebut. Namun dia memiliki sifat yang mudah berubah, sesuai suasana yang sedang dia alami.
Reynan adalah murid pindahan dari sekolah sebelumnya di Prancis, namun setelah satu tahun kemudian keluarga nya pindah ke Jakarta, kecuali Papahnya yang masih tinggal disana karena mengurus perusahannya, tetapi Papahnya itu sedang liburan di Jakarta, jadi kebetulan sekali mereka bisa kumpul walau hanya beberapa bulan kedepan saja.
Saat berjalan di koridor sekolah dengan Kakak Laki-laki nya yang bersebelahan dengan dirinya, mereka dilihati oleh banyak sekali murid-murid disekolahnya, bahkan sepanjang jalan mereka mendengarkan bisikan-bisikan yang sedang membicarakan mereka, terutama para murid Perempuan. Para murid Perempuan langsung terpana kepada mereka berdua. Mereka dijuluki sebagai Si Pangeran Kembar.
Padahal umur dan sifatnya berjauh berbeda tetapi dijuluki seperti itu, mereka pun juga tidak kembar, wajahnya berbeda, hanya saja mata, dan warna rambutnya saja yang sama, dan otaknya yang sama-sama cerdas. Bisikan demi bisikan mereka terima sepanjang jalan sampai mereka tiba di Ruang Guru.
Mereka menghadap Wali Kelas mereka masing-masing. Reynan akan memasuki kelas 2-2, sedangkan Kakak Laki-lakinya kelas 3-1. Ya, mereka berdua memilih jurusan yang sama yaitu IPA.
Reynan menunggu Wali Kelasnya yang sedang mengajar untuk memanggilnya masuk kedalam kelas, saat Wali Kelasnya berbicara tentang ada murid pindahan, ruangan kelas itu pun menjadi bising hingga terdengar oleh Reynan dari luar.
Tak lama kemudian Wali Kelasnya pun menyuruhnya masuk, Reynan pun melangkahkan kaki nya perlahan dengan badan yang tegak. Setelah Reynan disamping Wali kelasnya, ia diminta untuk memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.
Reynan pun mengangguk lalu melihat sekeliling kelasnya, ia melihat dua sahabat masa kecilnya itu satu kelas dengannya, Reynan tersenyum kepada mereka berdua, dan dibalas senyuman lebar oleh mereka.
“Reynan Deverick. Salam kenal, mohon bimbingannya dikelas ini.” Ucap Reynan singkat sambil tersenyum.
“Oh iya, jika ada yang ingin bertanya silahkan saja bertanya jangan sungkan, gua siap menjawab.” Lanjutnya sambil tersemyum tipis dan menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.
Reynan melihat sekeliling lagi, dan mata nya terkunci oleh sosok Gadis yang duduk disebalahnya kursi kosong. Gadis itu melihatnya seperti tidak percaya, mata coklat yang sedikit berkaca-kaca, namun Reynan merasa aneh karena dilihat seperti itu, Reynan hanya memiringkan kepala nya karena bingung dan aneh.
Pak Anto pun menyuruh Reynan untuk duduk di sebelah gadis berambut cokelat sepunggung itu, karena hanya tempat duduk itu yang kosong. Reynan hanya mengangguk paham lalu segera bergegas untuk duduk.
“Hufft.” Reynan menghela nafasnya kasar karena lelah. Reynan merasa sedang diawasi oleh gadis yang duduk disebelah nya itu karena dari ia duduk sampai pelajaran dimulai, ia selalu diperhatikan oleh gadis tersebut. Reynan menengok kearah gadis itu lalu dibalas dengan buang muka oleh gadis tersebut.
******
Saat dibelakang sekolah tepatnya di bangku taman yang berada didekat pohon besar disekolahnya, dia melihat gadis yang mengenakan almamater merah maroon dengan rok abu nya sedang menyingkirkan rambutnya ke belakang telinga nya, gadis itu membaca novel yang berada dipangkuannya. Reynan yang melihatnya duduk sendirian langsung menghampiri nya, mungkin ia tertarik dengan gadis itu?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Loss
Teen FictionDilupakan oleh seseorang yang kita cintai itu sangat menyakitkan