-------------------------------------------
Happy Reading, guys😄😊
-------------------------------------------Hari minggu telah tiba. Seperti biasa setelah berolahraga, Reynan langsung pergi untuk membersihkan dirinya.
Sedangkan Arsyilla dari kejauhan dia masih nyaman dalam mimpi indahnya. Tapi selang beberapa menit kemudian alarmnya yang berada diatas nakas pun berbunyi, mau tidak mau ia harus bangun untuk mematikannya.
Arsyilla membuka ponselnya, ia melihat catatan yang ia tulis diponselnya bahwa hari ini adalah jadwal ia pergi bersama Reynan.
Ia terlonjak kaget, karena bisa-bisanya dia lupa dengan hari yang sepenting ini. Apalagi kalau bukan berduaan dengan Reynan.
Arsyilla membuka lemari baju nya, ia mencari pakaian untuk digunakannya nanti, ia bingung mau memilih baju yang seperti apa agar terlihat menarik dimata Reynan.
"Aduhh!! Nyesel banget gue beli baju sebanyak ini kalau bingung mau pakai yang mana!!" Gerutu Arsyilla.
Arsyilla ingat, kalau dulu setiap pergi berdua bersama Reynan, ia tidak diperbolehkan memakai celana pendek, katanya Reynan tidak ingin Arsyilla dilihat terlalu detail nanti sama orang lain.
Kulit Arsyilla memang putih, bersih dan mulus, banyak murid perempuan yang mau mempunyai kulit seperti Arsyilla.
Wajar saja Reynan berkata begitu, karena ia tidak ingin membagi kenikmatan itu kepada orang lain.
Setelah lama memilih pakaian yang akan digunakannya nanti, Arsyilla pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Reynan melangkah turun dari anak tangga satu persatu sambil membenarkan jam tangan yang ia gunakan.
Lelaki itu menghampiri wanita yang sedang duduk disofa. "Morning, Bund." Ucap Reynan dengan penuh semangat.
"Morning." Jawab Anna. "Mau kemana kamu? Tumben rapih amat!" Celetuk Anna yang kebingungan.
"Bunda mau tau aja! Ini urusan anak muda tau!" Ejek Reynan kepada Ibunda nya.
"Dihh? Walaupun udah tua, Bunda masih keliatan muda tau!" Balas Anna yang tidak mau kalah, namun diabaikan oleh anaknya yang sedang senyam-senyum sendiri dengan ponselnya.
Anna menaikkan satu alisnya, menatap lelaki disebelahnya bingung. Apakah anaknya sudah gila sekarang? Sampai senyam-senyum sendiri seperti itu.
"Mau kemana kamu? Bunda tanya juga daritadi!" Tanya Anna sedikit kesal karena diabaikan oleh anaknya sendiri.
"Kepo ihh Bunda mah!" Jawab Reynan yang sekilas menatap Ibundanya.
Anna menggeser duduknya secara perlahan mendekati Reynan. Ia melirik kearah ponsel anaknya secara diam-diam, namun ia sedikit terkejut dan juga senang.
"Ohh... Ternyata mau nge-date toh!" Ucap Anna yang langsung dilirik oleh Reynan. Ia pun terkekeh.
"Sok tau Bunda ihh!" Reynan mengeles.
"Sok tau gimana? Itu tadi Bunda baca, kamu udah siap belum? Mau dijemput kapan? Aku kesana yah sekarang? Terus apalagi yah? Bunda lupa!" Anna terkekeh dengan omongannya sendiri.
"Cukup Bund! Udah ah Rey berangkat!" ucap Reynan. Lelaki itu berdiri lalu mencium punggung tangan Ibunda nya.
Reynan tau, jika ia terus menerusan dengan Bunda nya maka akan banyak sekali pertanyaan dan ejekan seperti tadi. Ia lebih baik menghindar, daripada ia dijadikan bahan ejekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory Loss
Teen FictionDilupakan oleh seseorang yang kita cintai itu sangat menyakitkan