Teman, dan Suka

3 2 0
                                    

Kurangkaikan larik dalam ketikan
Kurotasikan kembali pada ingatan
Kupejamkan mata dalam sudut diam
Kembali pada masa dimana aku mencintai dalam diam

Cinta?

Rasa itu begitu suci, bahagia, nelangsa bercampur padu.
Opsi pertama bahagia namun semu,
Ketika terikat dalam hubungan nyatanya hatinya dan ucapannya tak sejalan
Mereka berperang dalam teriakan batin

Opsi kedua, nelangsa
Mengikuti dari belakang si dia
Mengamati dalam diam, berani dari kejauhan lewat tatapan yang mendamba kerinduan
Namun pada akhirnya hanya diam tak berani mengutarakan.

Kedua pilihan ini pernah menyatu padu
Bahagia dan nelangsa, mereka saling beradu
Hingga tak ada yang bisa mendominasi
Ataupun berhak merajai sang hati.

Penggalan puisi ini berniat menyuarakan keresahan bahagia dan nelangsa
Mereka terlampau dekat dengan secercah asa,
Namun keduanya memilih malam untuk saling menjatuhkan,
Terkadang mereka saling berdoa untuk dipertemukan.

Keduanya terikat setatis, namun saling membutuhkan
Mereka berucap tidak untuk menjalin hubungan
Semuanya begitu rumit, hingga salah satunya berniat mengalah
Karena nelangsa begitu tabah ia akhirnya memutuskan untuk mengalah.

Nelangsapun memutuskan untuk pergi
Zarah rasa yang begitu halus tidak mampu menuntaskan hati
Hingga bahagia memilih kembali
Angan yang dahulu mereka benci, perlahan mereka perbaiki

Detakan sang jantung, membuat mereka tersadar
Itu adalah radar yang sebenarnya mendeteksi rasa sadar akan rasa
Tetapi karena keegoisan dan tak saling mengutarakan
Akhirnya mereka terpisah jauh lalu terdampar dalam kesakitan.


Hoamm! Hehe

"Pada dasarnya cinta memang rumit."

@ManuEvila
@Rabiatul_Adawiyah
@Coerpo
@Pthikot-Pthikilot

Semesta, tuhan adalah pemilik segalanya.

Sepenggal Cerita Cinta {Box story}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang